blank
Plt Bupati Kudus saat menerima Liaison Officer (LO) Covid-19 Wilayah Jawa Tengah Satgas BNPB Oneng Subroto. foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memuji kinerja Pemerintah Kabupaten Kudus, dalam penanganan panemi Covid-19. Upaya yang keras dari seluruh stakeholder di Kabupaten Kudus dinilai berhasil menekan angka kasus virus Corona.

Pujian tersebut disampaikan Liaison Officer (LO) Covid-19 Wilayah Jawa Tengah Satgas BNPB Oneng Subroto, saat berkunjung di Kudus baru-baru ini.

“Kami juga mengacungi jempol terhadap Kabupaten Kudus karena memiliki Laboratorium Biomolekuler untuk mendeteksi virus corona yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR),” kata Subroto, Kamis.

Ia mendorong Pemkab Kudus untuk terus bersemangat dalam menekan angka penularan Covid-19.  Selain itu, kata dia, masyarakat Kudus harus selalu menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) secara konsisten untuk menekan angka kasus COVID-19.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo mengatakan pemkab setempat terus berupaya menekan kasus Covid-19 di daerah itu.

“Kami juga berupaya maksimal menyadarkan masyarakat bahwa penerapan protokol kesehatan ini sangat penting. Maka, mari bersama-sama menerapkan 3M,” ujarnya.

Terkait dengan Laboratorium Biomolekuler, kata dia, bantuan dari program tanggung jawab sosial perusahaan PT Djarum.

blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo menyebut kedisiplinan protokol kesehatan kunci menekan Covid-19. foto:Suarabaru.id

Dengan adanya alat tersebut, kata dia, RSUD Loekmono Hadi Kabupaten Kudus, tempat rujukan pasien Covid-19 di wilayah eks-Keresidenan Pati, hasil tes usap bisa langsung diketahui.

“Adanya RT-PCR ini membuat RSUD Loekmono Hadi menjadi rujukan di Keresidenan Pati. Alhamdulillah, alat ini mampu membantu kami dalam mendeteksi Covid-19 dan uji ‘swab’ (usap) tak perlu kirim ke luar kota lagi,” ujarnya.

Ia juga melaporkan bahwa Kudus merupakan kota industri sehingga sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup di sektor tersebut.

“Kami tentu tidak ingin aktivitas industri mati. Oleh karena itu, Pemkab Kudus meminta perusahaan agar disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Masyarakat, lanjut dia, masih bisa bekerja tetapi perusahaan diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Tm-Ab