WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia (Forki) Jawa Tengah Bambang Raya Saputra berpesan agar Pengurus Cabang Forki Wonosobo menjalankan tugas dengan baik dan bekerja keras untuk memajukan olahraga karate-do di daerah.
“Organisasi Forki itu ada untuk kepentingan masyarakat. Jika Forki maju akan membawa nama baik Indonesia dan daerah. Forki to Indonesia. Niatkan mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Bambang Raya Saputra menyatakan hal itu disela-sela menghadiri acara pelantikan Pengurus Cabang Forki Wonosobo, di Rumah Makan Sindoro Sumbing Kertek, Minggu (22/11).
Pelantikan kali ini terasa istimewa karena hadir pula Waketum II Adam Prabowo, Waketum III Tomy Eko Kartiko, Sekum Martono, Bendahara Umum M Zea Algabili serta Ketua Bidang Humas dan Media Forki Jateng I Nengah Segara Seni.
“Pandemi virus Corona tidak boleh menyurutkan semangat pengurus Forki dan atlet karate-do untuk meraih prestasi. Memang banyak agenda organisasi dan program latihan yang tertunda. Itu situasi yang tidak dikendaki bersama,” paparnya.
Lima Pesan
Menurut Bambang Raya, ada lima point penting yang harus dilakukan Forki Wonosobo. Yakni, pertama, mampu menjaga wibawa organisasi Forki dengan setia menjalankan instruksi organisasi di level atasnya.
“Kedua, siap merealisasikan program kerja. Program kerja Forki tidak perlu muluk-muluk. Tapi yang bisa dijalankan secara realistis. Untuk apa punya program macam-macam tapi tidak bisa direalisasikan,” tegasnya.
Ketiga, sambung dia, Forki juga harus bisa melakukan proses kaderisasi. Sehingga jika pengurus Forki purna tugas sudah ada kader yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinanya.
“Keempat, Forki harus bisa memberikan harapan dan masa depan bagi atlet karate-do. Kelima, dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan mengantarkan atlet karate-do berjuang untuk meraih prestasi,” sebutnya.
Dikatakan Bambang Raya, Forki Jateng ke depan punya target mempersembahkan mendali emas pada ajang PON di Papua tahun 2021 mendatang. Proses pembinaan atlet tetap dilakukan meski masih dalam pandemi global Covid-19.
Muharno Zarka-Wahyu
