blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Api abadi Mrapen yang ada di Desa Manggarmas Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, belum lama ini padam. Api abadi yang biasa digunakan untuk sumber api obor sejumlah even olahraga, baik Nasional maupun internasional itu, dikabarkan padam sejak Jumat (25/9/2020).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, sudah mendapatkan informasi tentang padamnya api abadi Mrapen itu. Bahkan dirinya sudah menerjunkan tim khusus dari Dinas ESDM Jateng, untuk melakukan pengecekan sekaligus penanganannya.

”Saya minta Dinas ESDM untuk ngecek, apakah ada sesuatu yang menyebabkan matinya api abadi Mrapen. Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis, atau karena ada pengaruh eksploitasi dari kanan kirinya. Saya minta dilakukan pengecekan,” kata Ganjar, ditemui di kediamannya, Jumat (2/10/2020).

BACA JUGA : Tim ESDM ke Mrapen Lagi; Penyebab Api Abadi Padam Belum Diketahui

Dia menerangkan, kalau matinya api abadi Mrapen akibat sumber gas yang ada di dalamnya habis, maka itu berarti karena faktor alam. Dia mengumpamakan, di bawah api abadi Mrapen terdapat ruangan-ruangan yang berisi gas. Gas itu keluar sedikit demi sedikit, sebagai sumber dari api abadi Mrapen. ”Kalau gasnya habis, ya pasti mati,” jelasnya.

Menurutnya, ada kemungkinan lain yang menjadi penyebab matinya api abadi Mrapen. Yakni adanya gangguan dan eksplotasi wilayah yang ada di sekitarnya.

”Mungkin ada gangguan kiri kanannya. Bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu. Saya minta tim mengecek dan menyelidiki, sekaligus melakukan penelitian,” tegasnya.

Semburan Air
Kalau matinya api abadi Mrapen disebabkan karena adanya aktivitas eksploitasi di sekitarnya, maka Ganjar meminta tim melakukan tindakan.

”Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek,” ungkap dia.

Sekadar diketahui, api abadi Mrapen di Grobogan padam sejak 25 September lalu. Menurut keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas, saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari Mrapen.

Meski semburan itu berhasil ditutup, tapi sampai saat ini air dan gas masih merembes. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan, apakah aktivitas pengeboran itu yang menyebabkan api abadi Mrapen padam.

Hery Priyono-Riyan