blank
Pjs Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto, saat memberikan keterangannya kepada para awak media. Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kota Semarang mengikuti assessment dalam rangka program Gerakan Menuju Smart City, pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Negara baru.

Kota Semarang menjadi salah satu dari 47 kabupaten/kota yang berada pada 10 kawasan pariwisata prioritas, dan empat kabupaten/kota yang berada pada kawasan Ibu Kota Negara baru, oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Assessment atau penilaian secara virtual itu dilakukan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Republik Indonesia. Ada pun Gerakan Menuju Smart City 2021, dilaksanakan dalam rangka memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

BACA JUGA : Syarif PKB: Petani Butuh Pupuk Subsidi, Kartu Tani Jangan Jadi Penghambat

Gerakan ini juga bertujuan membimbing kabupaten/kota dalam menyusun Masterplan Smart City, agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan ke masyarakat, maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Dalam paparannya, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto menerangkan, program Semarang Smart City sebenarnya telah diterapkan di Kota Semarang sejak 2013 lalu.

Menurut dia, program ini merupakan pijakan tranformasi Kota Semarang. Poin utamanya, Smart City tak sekadar soal digitalisasi, tapi bagaimana memberi pelayanan cepat dan transparan kepada masyarakat.

Banyak Aplikasi
”Di Kota Semarang sendiri mempunyai dua konsep kota tangguh berbasis solusi, yaitu kota pintar dengan konsep pembangunan berwawasan teknologi dan berkelanjutan, dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan,” kata Tavip, Rabu (30/9/2020).

Dirinya juga menjelaskan, Smart City telah diterapkan pada beberapa program di Kota Semarang, antara lain terkait dengan Skematik SPAM Semarang Barat, Instalasi Pengolah Sampah berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PSEL) Jatibarang, dan berbagai aplikasi yang telah digunakan di Kota Semarang.

Menurutnya, saat ini sudah banyak aplikasi yang diterapkan di Kota Semarang, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya, penyediaan 2.300 Wi-fi, sistem e-government, e-monev, e-katalog lokal, perizinan online dan aplikasi Lapor Hendi.

”Kita terus bergerak bersama menjadikan Kota Semarang cerdas dan hebat. Dan ini harus di-sengkuyung seluruh pemangku kepentingan pembangunan Kota Semarang. Butuh banyak tangan untuk turut serta membangun kota ini dengan gotong royong, bergerak bersama dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian, harapan kota lebih baik dan semakin hebat akan terwujud,” terang Tavip.

Hery Priyono-Riyan