blank
Tim menyerahkan komposter, fermentor benih hortikultura serta bibit tanaman hias kepada peserta pelatihan. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dosen Universitas Negeri Tidar Magelang memberikan pendampingan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, sejak 18 Juli sampai 20 September. Tentu dengan tujuan mulia.

Dosen Fakultas Pertanian Adhi Surya Perdana SP MSc hari ini menuturkan, Kota Magelang merupakan daerah penghasil sampah rumah tangga dengan volume kurang lebih 100 ton/hari.

Hampir setiap hari masyarakat menghasilkan sampah rumah tangga yang berasal dari sisa sayuran dan sisa bahan segar lainnya yang tidak terpakai, rata-rata tergolong sampah organik. Kondisi lingkungan masyarakat saat ini kurang memperhatikan kebersihan lingkungan, padahal sisi positif sampah organik masih memiliki manfaat, salah satunya sebagai pupuk kompos.

Berbagai pihak menjadi penyumbang sampah organik yang cukup tinggi. Dalam upaya pengurangan volume sampah organik tersebut, kata dia, Universitas Tidar hadir untuk memberikan kegiatan edukasi lapangan berupa pelatihan beserta pendampingan kepada warga Kampung Dumpoh RW 007, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

“Kegiatan itu merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PMP),” kata Adhi Surya.

Pelatihan yang bekerja sama dengan warga RW 007 Dumpoh itu mengangkat tema “Pembuatan Kompos Sampah Organik Rumah Tangga untuk Mendukung Produksi Tanaman Sayur dan Tanaman Hias dalam Peningkatan Masyarakat”.

Diharapkan kegiatan memberikan dampak positif berupa dorongan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain edukasi pembuatan kompos, masyarakat diberikan wawasan untuk mengembangkan kompos sebagai nilai yang dapat dikomersiilkan dalam perencanaan jangka panjang. Pesertanya perwakilan warga RT 001 sampai RT 010  berjumlah 20 orang.

Adhi Surya Perdana menyampaikan,  pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan metode pengomposan yang lebih efektif agar mempercepat masa pemanenan serta standar kompos yang dapat bernilai tinggi dan sangat mudah untuk dilakukan.

Teknik pengomposan yang dijelaskan berdasarkan standar operasional produksi yang telah dibuat oleh Tim Teknis dan akan difokuskan untuk mendapatkan hak cipta atas capaian dari serangkaian pengabdian tersebut. Usai penyampaian materi, warga digiring untuk berkunjung ke mini lab  yang telah dibuat secara swadaya oleh tim.

Di lokasi itu warga diajak melakukan praktik lapangan terkait mengomposkan sampah organik dengan peralatan yang sudah disiapkan. Sesi demonstrasi dan praktik disampaikan oleh Ma’ruf Bustomi mahasiswa Fakultas Pertanian.

Ketua Tim Pengabdian Drs Whinarko Juliprianto MSi yang juga Dosen Fakultas Ekonomi menjelaskan, manfaat kegiatan itu guna meningkatkan peran serta Universitas Tidar untuk masyarakat di sekitar kampus. “Sebagai warga di lingkungan ini kami memiliki kewajiban untuk meningkatkan nilai akademik dan kepedulian terhadap lingkungan”, katanya.

Warga Kampung Dumpoh memiliki respon yang sangat baik dalam menjalankan kegiatan itu. Ketua RW 007 Kampung Dumpoh, Sugeng, berterima kasih atas niat baik dari akademisi yang telah membuat kegiatan itu.

Eko Priyono-trs