blank
Drs. Fathul Huda dalam sambutannya di Yayasan Nahdlatul Fata desa Petekeyan kecamatan Tahunan.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Drs. H. Fathul Huda MM menyampaikan bahwa lulusan Madrasah Aliyah di Lingkungan Ma’arif NU harus bisa menembus 7 perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia.

Hal itu dikatakan Huda dalam sambutan peringatan Hari Lahir Yayasan Nahdlatul Fata desa Petekeyan kecamatan Tahunan ke 63 sekaligus Harlah LP Ma’arif NU ke 91 di halaman MA Nadlatul Fata pada Sabtu, 19 September 2020.

“Kita harus mempersiapkan murid Aliyah kelas 12 untuk bisa menembus 7 PTN favorit di Indonesia, UGM, UI, ITB, IPB, Unair, ITS dan Unpad”, kata Huda.

Lebih lanjut ia mengatakan keinginannya untuk merancang MA unggulan yang berbasis aqidah ahlussunnah an nahdliyyah.

“Kalau lulusan Aliyah masuk ke IAIN atau UIN itu sudah biasa, tapi jika lulusan Aliyah masuk ke PTN unggulan, diharapkan nantinya mereka bisa menempati posisi strategis tanpa kehilangan ruh perjuangan NU”, lanjut Huda.

“Roadmap pendidikan dan pembelajaran di Ma’arif NU Jepara harus kita rancang sejak RA, MI, MTs dan MA yang banyak didirikan warga NU”, kata Huda.

Pembiasaan amaliyah keseharian NU bisa dimulai dari RA, lalu di MI mulai ada unggulan tahfidz yang berlanjut di MTs dan MA sehingga pada saat lulus sudah hafal 30 juz.

“Keunggulan yang dimiliki Ma’arif NU ini harus kita gali dan kembangkan, banyak PTN yang memberikan beasiswa khusus tahfidz. Peluang ini harus dipersiapkan sejak dini”, terang Huda.

Sementara itu, Kepala MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan, Nur khandir menyambut baik gagasan MA unggulan yang digagas Ma’arif.

“Sebagai ketua PC Pergunu dan Kepala MA NU Nahdlatul Fata, kami sepakat apa yang dikatakan Pak Huda. Makanya dalam Harlah ke 63 ini kami juga melaunching 2 buku karya kami; Kado Untuk Sahabat dan Suka Cita Bersama; Beslit Sahabatku”, ujar khandir.

“Muatan MA NU unggulan nantinya tidak hanya tahfidz Al Qur’an, namun juga menghasilkan jiwa enterprenuership yang bisa melestarikan kampung sembada ukir, baik dari sisi ekonomi maupun sisi budaya religius”, tutur khandir.

Hadepe / ua