blank
Salah satu ruang kelas di SDN 2 Jagong, Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, Blora, sudah siap menggelar belajar tatap muka, dengan menata secara rapi tempat duduk siswa. Foto: SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pendidikan (Dindik), Senin (14/9/2020) mendatang, akan mulai menggelar belajar sekolah tatap muka terbatas, di tengah pendemi virus corona untuk empat SMP dan empat SDN.

Fasilitas proses pelajar tatap muka itu sudah dipersiapkan secara baik, khususnya perangkat protokol kesehatan dan penataan ruang belajar. Termasuk guru kelas (pengajar), kepala sekolah dan staf tata usaha dengan uji klinis (rapid test).

”Kami sudah dapat izin dari Bupati, bahwa Senin (14/9/2020) mendatang belajar tatap muka sudah akan kami mulai,” Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, Kamis (10/9/2020).

BACA JUGA : SKK Migas Dukung Peningkatan Kompetensi Wartawan

Menurut dia, dalam proses belajar tatap muka nantinya dengan ketentuan durasi empat jam belajar. Setiap konsep jam belajar 30 menit untuk siswa Sekolah Dasar (SD), dan 35 menit untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

”Konsepnya empat jam pelajaran, ya sekitar dua jam atau 120 menit,” terang alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN/STPDN) Sumedang, Jabar ini.

Selain memperketat pembatasan waktu belajar, lanjut Kepala Dindik Blora, ruang belajar dibatasi hanya untuk 10-12 siswa. Masuknya pun digilir sepekan dua kali, dengan bergantian belajar tatap muka secara berurutan absensi, di setiap harinya.

”Kami juga sudah me-wanti-wanti kepala sekolah dan guru, untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, dan selalu mengawasi anak didiknya,” tambah Hendi.

blank
SDN 2 Jagong, Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, Blora, sudah mempersiapkan dengan baik belajar mengajar tatap muka di tengah pendemi covid-19. Foto: SB/Wahono

Izin Orang Tua
Para guru dan staf di empat SMP dan empat SDN di Blora, juga menjalani rapid test (tes cepat) cegah dini covid-19. Uji klinis itu dilakukan menjelang pelaksaan sekolah tatap muka kali ini.

”Untuk sementara uji coba dilaksanakan di empat SMP dan empat SD, yakni sekolah yang akan kita jadikan pilot project belajar tatap muka atas izin orang tua,” ungkap dia lagi.

Ada pun sekolah untuk pilot project belajar tatap muka itu yakni, SMPN 2 Tunjungan, SMPN 2 Kedungtuban, SMPN 1 Todanan, SMPN 1 Menden dan MTs Jepon. Untuk SD, SDN 2 Jagong (Kunduran), SDN 1 Ngebak (Menden), SDM 1 Ledok (Sambong), dan SDN Gandu (Bogorejo).

Wahono-Riyan