blank
Petugas Dalmas Sat Samapta Polres Kebumen melakukan simulasi pengamanan pengunjuk rasa menghadapi pilkada 2020.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Grengseng Pilkada Kebumen 9 Desember 2020 mulai terasa. Polres Kebumen pun menggelar simulasi pengamanan menghadapi demonstrasi yang anarkis.

Pada simulasi Rabu (2/9) itu digambarkan ratusan warga mengatasnamakan pendukung paslon nomor urut 3 berbuat anarkis. Hal tersebut dipicu dari ketidakpuasan terhadap rekap penghitungan suara di KPU Kabupaten Kebumen.

Imbasnya, kantor KPU Jalan Arungbinang Kebumen diserang oleh sekelompok masyarakat. “Penghitungan suara, diulang. Pemilu tidak sah. Banyak kecurangan. Diulang! Diulang! Diulang!”, teriak massa yang juga diperankan anggota polisi.

blank
Pengunjuk rasa dan anggota Polres Kebumen terlibat bentrok dalam simulasi pengamanan Pilkada.(Foto:SB/Ist)

Situasi semakin memanas. Selanjutnya Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan memerintahkan pasukan Dalmas Sat Samapta untuk membubarkan massa. Namun hal tersebut semakin menyulut emosi massa.

Apalagi salah satu dari mereka ada yang pingsan saat berunjuk rasa, serta permintaan untuk penghitungan ulang ditolak KPU karena tanpa dasar yang kuat.  Dengan sangat terpaksa, Polres Kebumen melakukan upaya represif menerjunkan Dalmas Lanjut, lengkap kendaraan “water canon”.

30 menit kemudian, massa memilih membubarkan diri setelah tim Raymas melontarkan gas air mata. Namun  situasi belum sepenuhnya kondusif. Warga tak langsung kembali ke rumah, tapi melakukan aksi di tempat lain.

blank
Seorang pengunjuk rasa dilumpuhkan oleh anggota Dalmas Polres Kebumen dalam simulasi pengamanan Pilkada.(Foto:SB/Ist)

Perusuh disimulasikan berbuat onar di jalan, serta melakukan penjarahan di toko-toko di Jalan A Yani Kebumen. Kendaraan mobil logistik  turut disandera dalam kesempatan itu. Pria yang membekali diri dengan sajam jenis parang harus dilumpuhkan petugas.

Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan saat dikonfirmasi mengungkapkan, kejadian itu hanyalah simulasi. Namun perlu disiapkan segala kemungkinan guna menjamin keamanan masyarakat dan berlangsungnya pilkada aman dan damai.

“Ini adalah simulasi penanggulangan anarkis dalam rangkaian Pilkada 2020. Kita simulasikan mulai dari tahapan pengawalan logistik Pemilu menuju KPU, tahap kampanye, masa tenang, pemungutan suara dan penghitungannya. Mudahan-mudahan ini hanya simulasi saja. Kita berharap Kebumen kondusif,”ungkap AKBP Rudy.

Kapolres berharap, dari simulasi ini para personel Polres Kebumen mengetahui gambaran bagaimana mengatasi masalah jika situasi tersebut benar terjadi. Dengan demikian pasa saatnya personel kemanan siap siaga menghadapi segala situasi di lapangan.

Komper Wardopo