blank
H. Andriansyah, sesepuh,tokoh masyarakat dan pendiri yayasan saat menyerahkan santunan kepada anak yatim.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Pandemi akibat covid-19 yang mulai merambah ke Indonesia Maret lalu memang membuat masyarakat didera dengan berbagai persoalan. Salah satunya adalah kesulitan hidup sebab banyak orang yang kemudian tidak bekerja.

Namun disisi  lain, kesulitan karena pandemi tersebut juga  menjadi momentum menguatnya solidaritas sosial ditengah – tengah masyarakat. Sejak April lalu banyak bantuan   yang dihimpun dari masyarakat dan kemudian diserahkan kepada warga masyarakat lain yang membutuhkan.

blank
Pengajian di Mushola Nurul Falah

Momentum solidaritas itu semakin menguat pada 10 Muharam lalu. Dibanyak tempat dilakukan santunan anak yatim dan kaum dhuafa seperti yang dilakukan oleh warga Tendoksari, Kecamatan Tahunan.

Menurut Ketua Panitia, Suparso santunan yatim dan dhuafa yang diselenggarakan tiap tanggal 10 Muharram di Dukuh Tendoksari, Tahunan, ini merupakan kerjasama dari seluruh warga, ditambah satu RT dari wilayah dukuh Gerjensari dengan sistem bergiliran tiap tahunnya. Saat ini terdapat 25 anak yatim yang terdapat di Dukuh Tendoksari dan Gerjensari.

blank
Penyerahan satunan oleh Ketua Panitia, Sutarso yang juga Ketua RW 6 Desa Tahunan

Disamping memberikan santunan, warga dilingkungan tersebut juga mendirikan Yayasan Sosial Nurul Falah Khoir. Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu. Terutama anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

Sementara sesepuh dan tokoh masyarakat serta pendiri yayasan Nurul Falah Khoir,  H. Adriansyah meminta agar kedepannya yayasan memilkiki programkerja yang jelas. “Karena hubungannya nanti dengan pendanaan yang dihimpun dari masyarakat,” ujarnya.

Santunan anak yatim tersebut diserahkan dalam acara pengajian  yang dihadiri pula oleh Petinggi Desa Tahunan, para ketua RT, tokoh serta warga Tendoksari dan Gerjensari.

Hadepe – ua