blank
Penulisan huruf "ba" pada Al Quran Akbar ke-11 di Masjid Al Furqon Unsiq Jateng di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo, kembali memulai penulisan Al Quran Akbar ke-11. Karya spektakuler yang ditulis Hayatudin tersebut dimulai dengan penulisan huruf “ba” oleh pemesannya sendiri.

Al Quran Akbar ke-11 ini merupakan pesanan dari keluarga KH Fauzi Zaid (Bani Haji Falas) Pekalongan, yang memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat dekat dengan keluarga besar PPTQ Al-Asyariyyah Kalibeber Mojotengah Wonosobo.

“Semangat dakwah bil Quran yang disampaikan almaghfurlah KH Muntaha Al-Hafidz selalu diingat oleh para santri dan alumni PPTQ Al-Asyariyyah Kalibeber,” ujar Rektor Unsiq Jateng di Wonosobo Dr KH Mukhotob Hamzah MM, Selasa (25/8).

Dan atas dasar itulah, tambah Mukhotob, selanjutnya Gus Ahmad Azhar (putra KH Fauzi Zaid) menginisiasi untuk memesan Al Quran Akbar ke-11 tersebut. Karya hebat tersebut akan menjadi koleksi khusus keluarga Bani Haji Falas dan akan disimpan di Pekalongan.

Penulisan huruf “ba” pada Surat Al-Fatihah untuk mengawali pembuatan Al Quran Akbar yang ke-11 ini, ditulis langsung KH Fauzi Zaid secara simbolik. Selanjutnya akan diselesaikan Hayatudin Al Hafidz dan tim lainnya.

Pedoman Hidup

blank
Keluarga besar Bani Haji Falas Pekalongan foto bersama dengan Tim Penulis Al Quran Akbar di Unsiq Jateng di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Acara seremonial penulisan huruf “ba” yang berlangsung di Masjid Jami’ Al-Furqon, Kompleks Kampus Unsiq Jateng di Kalibeber Mojotengah dan dimulai dengan pelaksanaan khataman Al-Quran oleh santriwati PP Tahfidzul Quran Nawwir Quluubanaa.

Acara tersebut dihadiri oleh Dzurriyyah PPTQ Al-Asyariyyah, yakni KH Mas’udan Asy’ari MM, KH Ahmad Atho’illah Asy’ari Al Hafidz, Gus Mukhamad Ngafan Mastur MM dan Rektor Unsiq Jateng Dr KH Mukhotob Hamzah MM.

Mukhotob Hamzah mengatakan makna akbar yang terkandung dalam konteks Al Quran akbar adalah bagaimana Al Quran itu bisa menjadi modal dakwah umat Islam dan selalu menjadi pedoman hidup. Sehingga pesan yang terkandung di dalamnya bisa tersebar dan dikenal luas oleh masyarakat.

Sebelumnya, Al Quran akbar pertama disimpan di Istana Negara, ke-dua ada di Baitul Quran TMII Jakarta, ke-tiga dikoleksi di Islamic Center Jakarta dan ke-empat ada di Masjid Agung Jawa Tengah dan ke-lima di Istana Kesultanan Brunei Darrusalam.

Ada pun Alquran Akbar ke-enam berada di Masjid Raya Makasar, ke-tujuh di Masjid kediaman Imam Nahrowi (mantan Menpora), ke-delapan di mushola kediaman Asri Setyawati pengusaha di Jakarta, dan Alquran Akbar ke-sembilan di Masjid Nurut Taubah Lapeo Sulawesi Barat.

Adapun Al Quran ke-10 diserahkan kepada Presiden RI H Joko Widodo di Istana Negara di Jakarta. Wakil Menteri Agama, H Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi penulisan Al Quran akbar yang sudah sampai ke-11 ini di Unsiq Jateng di Wonosobo.

Muharno Zarka-Wahyu