blank

Oleh : Hadi Priyanto

Ada  yang menarik dan sekaligus mencemaskan mencermati angka penambahan  warga Jepara yang terkonfirmasi covid-19 dalam seminggu terakhir yaitu dari  tanggal 15-23 Agustus 2020. Pada tanggal tersebut  Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jepara melalui Juru Bicara GTP, Muh Ali, S.Kep.Ns., MMKes merilis   data penambahan warga yang terkonfirmasi covid-19 sebanyak 49 orang.

Jumlah tersebut diumumkan tanggal 17 Agustus 2020 sebanyak 1 orang, kemudian berturut-turut 16 orang, 9 orang, 4 orang, 2 orang dan terakhir tanggal 23 Agustus 2020 sebanyak 10 orang.

blank

Sementara pada periode yang sama, dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 juta jiwa, positive rate Jepara selalu diatas 25 persen. Bahkan tanggal 21 Agustus kemarin angka positive rate Jepara mencapai 25,93 persen. Padahal pada tanggal 17 Agustus 2020 positive rate Jepara sudah berada diangka 25,3 persen.

Angka positive rate  ini menunjukan kemampuan atau kapabilitas suatu daerah dalam menemukan kasus. Jika angkanya masih tinggi artinya masih banyak populasi yang belum kena testing, sebab testing hanya dilakukan pada subyek terbatas. WHO memberikan standart positive rate 5 persen

blank

Sementara angka Reproduksi Number Jepara masih diatas 6, masih pada   situasi yang mencemaskan. Sebab angka Reproduksi Number yang aman seharusnya berada   dibawah 1. Padahal Angka Reproduksi Number ini merupakan pertanda tingkat penularan kasus / infeksious. Sedangkan Jepara masih berada di zona resiko sedang dengan skore 1,897.

Untuk meningkatkan kemampuan testing disetiap daerah, maka di Jawa Tengah telah ditetapkan target pemeriksaan PCR berdasarkan prosentase jumlah penduduk. Jepara dengan jumlah penduduk 1,2 juta, setiap minggu ditargetkan melakukan tes PCR terhadap 1.275 orang atau setiap hari 182 orang.

blank

Sementara berdasarkan catatan penulis, di  Jepara dari tanggal 16 Agustus – 21 Agustus hanya melakukan swab terhadap 30 orang. Sebab pada tanggal 16 Agustus total swab sebanyak 5.033 orang dan pada 21 Agustus 2020 meningkat menjadi 5.063 orang.

Karena itu membaca angka penambahan  pasien  terkonfirmasi covid-19 penulis merasa was-was. Sebab dengan kategori zona oranye  dan penambahan angka yang nampak rendah dan landai, bisa saja orang kemudian “merayakannya” dan beraktifitas dengan mengabaikan protokol kesehatan.

blank

Padahal data  yang ditampilkan adalah angka semu sebab tes hanya dilakukan pada subyek yang sangat terbatas dan populasi jauh dari target  yang ditetapkan. Bisa saja  kita seperti seorang  anak  merayakan kelulusannya, sementara nilai kita hanya lima. Terhadap kondisi ini, seorang  teman yang mengerti benar persoalan ini  menuliskan doanya, semoga tidak seperti   api didalam sekam.

Penulis Wartawan SUARABARU.ID di Jepara

blank

blank

blank