SEMARANG – Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Unissula menyelenggarakan diskusi via daring yang dilaksanakan (8/8). Diskusi diikuti 80 peserta dari beberapa universitas partner diantaranya UMY, Universitas Sunan Kalijaga, UNISNU Jepara, dan UNSIQ Wonosobo.
Para pemateri antara lain Dr Tri Wikaningrum SE MM (FE Unissula), Prof Dr Heru Kurnianto Tjahjono (FEB UMY), dan Landhes Bregas Manuhara (Waka Indonesian Islamic Business Forum).
Triwikaningrum menyatakan bahwa pengetahuan individu memiliki peranan penting baik secara tacit maupun eksplisit dan harus memiliki kesadaran untuk berbagi pengetahuan tersebut demi kemajuan organisasi dengan proses penciptaan pengetahuan mulai dari sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi.
Sementara itu Heru Kurnianto menggarisbawahi pentingnya kekuatan leadership baik dari pimpinan dan dari dalam diri sendiri untuk memotivasi dan membentuk ketahan diri dalam menghadapi masa krisis saat ini.
Senada dengan hal itu Landhes Bregas menekankan pentingnya pengelolaan tim yang baik menjadi kunci dalam menghadapi krisis dengan memperhatikan enam hal yaitu kesehatan dan keselamatan, komunikasi, moralitas, efisiensi, efektifitas serta kesejahteraan.
Beberapa kesimpulan dari diskusi antara lain dalam menghadapi krisis di masa pandemi dibutuhkan sebuah seni dan trik (art) yang menjadi strategi bagi manajemen sebagai intangible asset diantaranya dengan penciptaan manajemen pengetahuan dan pembelajaran yang baik dengan exploitative learning dan exploratory learning.
Selain itu juga harus menciptakan hal positif dalam bekerja dengan tiga kapabilitas yaitu emosi positif, mindfulness, modal psikologis serta leadership baik yang dimiliki pekerja maupun pimpinannya. Selanjutnya pengengelolaan tim yang baik dapat menjadi sebuah kunci untuk bertahan di masa krisis saat ini. Sehingga perusahaan baik dari segi organisasional maupun individunya menjadi lebih siap.