blank
Bilik disinfektan sumbangan para pengusaha dipasang di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

blankMAGELANG (SUARABARU.ID)- Setelah coronavirus disease (Covid-19) di Kota Magelang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) kemarin (26/3), Gugus Tugas Pencegahan  Covid-19 setempat makin meningkatkan  upaya pencegahan  secara masif.
‘’Semua puskesmas diberi alat penyemprotan diinsfektan, juga memberi alat serupa kepada semua kelurahan ,’’ kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19, Mudji Rochman, Jumat (27/3).

Dengan cara itu diharapkan seluruh wilayah Kota Magelang bisa disemprot setiap saat, baik yang dilakukan puskesmas maupun kelurahan. Disamping penyemprotan yang dilakukan secara rutin oleh Pemkot Magelang.

Kegiatan lainnya, lanjut Asisten Pemerintahan Pemkot Magelang, adalah melakukan screening terhadap pendatang dari luar kota. Apalagi belakangan ini beredar berita banyak orang mudik menjelang puasa. ‘’Yang banyak turun di Terminal Tidar, Kota Magelang, ternyata penduduk Kabupaten Magelang,’’ tuturnya.

Menurutnya, khusus untuk pemudik yang warga Kota Magelang pemantauan dilakukan oleh RT dan RW. Pengurus RT dan RW harus melapor kepada kelurahan jika ada pemudik yang datang ke wilayahnya.

Selanjutan kelurahan dan tim  meminta mereka melakukan karantina mandiri. Jika ada gejala suspect corona diminta segera periksa ke rumah sakit yang ditunjuk.

Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau Corporate Social Responsibility (CSR), Jumat (27/3) menyerahkan 11 bilik disinfektan. Yang hari ini dipasang 9 bilik tersebar di 7 titik.

Perinciannya dipasang di Pasar Rejowinangun  2 buah, Kuliner Tuin Van Java (2), Pasar Kebonpolo (1), Kantor Disdukcapil (1), depan Kelenteng Liong Hok Bios (1), Mako Polres Magelang Kota di jalan Veteran (1) dan Masjid Agung (1).

‘’Rencananya sebuah lagi dipasang di Kantor PDAM Kota Magelang, dan satu lagi dipasang di Kantor Dinas Sosial pengadaannya swadaya,’’ ujar Kepala Dinas Sosial, Wulandari Wahyuningsih.

Ketua Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP)/CSR Joko Budiyono menerangkan, pemasangan bilik disinfektan tidak ada kaitannya dengan Kota Magelang KLB Covid-19.

‘’Pengadaannya sudah direncanakan sebelum KLB. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona, dan dimanfaatkan  oleh warga Kota Magelang,’’ tuturnya didampingi Penasihat Forum TJSLP/CSR Slamet Santoso.

Lokasi lain yang akan dipasang bilik disinfektan antara lain tempat-tempat keramaian, Pasar Gotong Royong, terminal dan di Jalan Pemuda.

‘’Anggarannya saweran dari para pengusaha, pokoknya jalan dulu karena sifatnya urgen. Anggarannya diperkirakan Rp 100 juta,’’ tambah Slamet Santoso. (pro)

Editor : Doddy Ardjono