KUDUS (SUARABARU.ID) – Sepasang suami isteri asal Dukuh Beji, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, ditangkap aparat kepolisian. Pasutri yang dikenal sebagai dukun ini dibekuk petugas atas dugaan penipuan berdasarkan laporan korban-korbannya.
Penangkapan tersebut cukup menarik perhatian masyarakat setempat. Pasalnya, dalam menjalankan praktiknya sebagai dukun, kedua pelaku dikenal melakukan beragam ritual nyeleneh.
Kasat Reskrim Polres Kudus, Rismanto membenarkan telah melakukan penangkapan atas dugaan penipuan. Kendati demikian, dia masih enggan berkomentar banyak terkait kasus tersebut. “Nanti saja, biar Kapolres saja yang menceritakannya,” ujarnya, Jumat (13/3).
Sementara, Kepala Desa Tanjungrejo, Christian menyebutkan saat penggerebekan yang dilakukan Kamis (12/3), di rumah pasutri tersebut ditemukan sejumlah properti ritual nyeleneh. Di antaranya foto dan poster Nyi Roro Kidul dan poster maupun foto milik presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.
Selain itu, ada pula beberapa barang khas klenik seperti tempat sesajen, menyan, dan sejumlah barang lainnya. “Semua properti tersebut disita juga oleh aparat kepolisian,”katanya.
Praktik perdukunan nyeleneh yang dilakukan pelaku, juga sempat menyebar di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar di WA group, kedua pelaku terlihat melakukan sebuah ritual aneh dengan menyebar kembang dan sesaji.
Perangkat desa Tanjungrejo yang juga tetangga pelaku, Nikri mengungkapkan pelaku laki-laki dikenal merupakan pecatan polisi yang sudah lama membuka praktik perdukunan di dukuh setempat. Menurutnya, kedua pelaku jarang bersosialisasi dengan tetangga kecuali dengan orang-orang yang cocok.
“Jarang kumpul dengan tetangga. Kecuali hanya dengan orang-orang yang dicocokinya,”kata Nikri.
Bahkan Nikri menyebutkan kalau pasutri tersebut dikenal suka menipu pasiennya. Termasuk ritual perdukunan yang dilakukan, oleh tetangga diketahui hanya aksi tipu-tipu. “Kalau warga sini sudah banyak yang tahu praktik dukunnya hanya tipu-tipu,”kata Nikri.
Nikri juga menyebut kalau di rumah kedua pelaku memang ada ruang khusus yang sarat benda klenik. Namun dirinya mengaku tidak pernah melihat bagaimana praktik klenik yang dilakukan kedua pelaku.
“Paman saya ada yang pernah masuk untuk membetulkan pompa air. Katanya di rumah pelaku banyak terdapat benda klenik,”ujarnya.
Tm-Ab