blank
SALURAN IPAL: Warga Kampung Mojo menunjukkan saluran IPAL Komunal yang mengeluarkan bau tinja saat disidak Anggota DRPD Surakarta, Selasa (12/11). (suarabaru.id/dok Humas DPRD Ska)

SOLO, SUARABARU.ID – Warga di Kampung Mojo RT 03 dan RT 04/RW 07, Kelurahan Mojo, Pasarkliwon, Solo, harus berteman akrab dengan bau tinja yang menyengat. Bau tersebut berasal dari saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal PDAM Toyo Wening Surakarta.

Lestari (52), warga di RT 03 tersebut sudah tak tahan lagi, karena letak saluran IPAL Komunal PDAM Surakarta tersebut berada tepat di depan rumahnya.

“Pintu rumah saya pintunya selalu saya tutup, karena tidak tahan bau tinja dari IPAL Komunal. Akibat lainnya, saya terpaksa menutup usaha warung makan selama sepekan ini, sehingga tidak ada pendapatan untuk keluarga,” terang Lestari.

Budiman Radiman (39), tetangga Lestari mengaku kerap pusing akibat sering menghirup bau tinja. Budiman juga mengeluhkan air bercampur tinja masuk ke halaman rumah warga saat musim hujan.

“Parahnya lagi saat musim hujan seperti ini, air yang bercampur tinja masuk ke halaman rumah warga. Saya harus bersihkan halaman rumah setiap hujan reda untuk menghindari penularan penyakit akibat IPAL Komunal bermasalah,” tegas dia.

Menanggapi keluhan warga tersebut, DPRD Kota Surakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi yang dikeluhkan warga. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Surakarta, Taufiqurrahman, mengakui saluran IPAL Komunal tersebut sangat menganggu warga.

“Saat masa reses, kami menerima laporan dan keluhan warga Kampung Mojo terkait adanya IPAL Komunal yang tidak berfungsi dengan baik. Setelah menerima laporan, kami langsung tindaklanjuti dan pengecekan di lapangan,” tegas Taufiqurrahman saat berada di lokasi, Selasa (12/11).

“IPAL Komunal harusnya mengalir ke timur, tetapi ini malah ke barat. Hal itu dipengaruhi akibat struktur tanah di bagian timur lebih tinggi dibandingkan sisi barat,” sambung dia.

Inventaris Masalah

Ia menjelaskan, fungsi IPAL Komunal adalah solusi bagi permukiman padat penduduk yang tidak punya septic tank. Akibat IPAL Komunal bermasalah setiap turun hujan air bercampur tinja naik ke atas dan masuk ke halaman rumah warga.

“IPAL Komunal dibangun 2013. Warga sudah selama tujuh tahun ini menghirup bau tinja. Kami berharap PDAM bisa segera menangani persoalan ini karena dapat menimbulkan penyakit pada warga,” tegas dia.

Dikonfirmasi, pihak PDAM Toyo Wening melalui Humas Perumda Air Minum Solo, Bayu Tunggul mengatakan sudah menerima laporan tersebut.

“Kami segera mengirim tim ke lokasi di Mojo untuk mengecek kebenaran ipal Komunal yang saluran sanitasnya bermasalah. Kedatangan petugas kami untuk invetarisasi masalah terlebih dahulu, dan selanjutnya dilakukan perbaikan,” jelas Bayu.

Dari hasil inventarisasi persoalan tersebut bisa ditentukan mekanisme jalan keluarnya seperti apa, apakah saluran tersumbat atau karena konstruksi.

“IPAL Komunal di Mojo dibangun oleh satuan kerja (satker) Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Provinsi Jateng. Kerusakan itu belum teridentifikasi sampai sekarang,” imbuh Bayu.

Suarabaru.id/LBC