blank
Salah satu kelompok paduan suara saat melakukan aksinya di atas panggung disaksikan dewan juri dan tamu undangan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Kesemarakan terjadi di Gedung Riptaloka, Rabu (23/10). Pasalnya, sejumlah kelompok paduan suara dari berbagai instansi menunggu gilirannya tampil di depan dewan juri dan seluruh tamu undangan. Paduan suara ini bukanlah paduan suara biasa melainkan perlombaan paduan suara gerejawi atau yang lebih dikenal dengan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi).

Pesparawi Kabupaten Grobogan 2019 diikuti sejumlah kelompok paduan suara dari berbagai macam gereja se Kabupaten Grobogan serta Yayasan Kristen yang bergerak di bidang pendidikan maupun kesehatan.

Yang istimewa dalam pembukaan Pesparawi 2019 ini yaitu hadirnya Bupati Grobogan Sri Sumarni yang berkenan membuka kegiatan ini. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dihadiri dari Kesbanglinmas Kabupaten Grobogan, perwakilan Kementerian Agama Kanwil Grobogan, Disporabudpar Kabupaten Grobogan, Bagian Kesra Kabupaten Grobogan serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengapresiasi kegiatan pesparawi ini. Menurut dia, kegiatan ini sebagai bagian dari pembinaan mental spiritual sekaligus sebagai salah satu perwujudan iman dalam kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengapresiasi kegiatan Pesparawi 2019 ini dan diharapkan bisa membuka jalan bagi umat dari agama lain untuk melakukan kegiatan serupa untuk menambah warna kebergaman di Kabupaten Grobogan. Foto : Hana Eswe.

“Pesparawi adalah kegiatan keagamaan umat Kristen untuk senantiasa taat dan bersyukur pada Tuhan yang diekspresikan dengan bernanyi. Yang diselenggarakan bukan sekadar suatu perlombaan yang mencari peserta terbaik, tetapi di dalamnya terkandung aktivitas keagamaan untuk membentuk insani yang beriman dan bertakwa, baik sebagai indvidu maupun warga negara,” papar Sri Sumarni.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan lomba keagamaan semacam Pesparawi ini. Karena itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Grobogan, Bupati membuka pintu bagi kegiatan sejenis untuk umat dari agama lain, tentunya diharapkan hal ini akan menambah warna keberagaman menuju Grobogan hebat.

“Khususnya melalui pesta paduan suara gereja ini sebagai simbol sebuah harmoni sehingga menjadi sebuah lagu yang indah dan enak didengar. Seperti halnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang majemuk, namun bisa berkolaborasi dan menjaga semangat kebersamaan,” pesan orang nomor satu di Kabupaten Grobogan ini.

Di akhir sambutannya, Bupati mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Grobogan agar toleransi tidak sekadar slogan belaka, tetapi dipraktekan dalam internal beragama maupun antarumat beragama serta dalam kehidupan bermasyarakat.

suarabaru.id/Hana Eswe.