GROBOGAN – Musim kemarau berdampak langsung pada krisis air bersih di sejumlah daerah. Dari data BPNB, Kabupaten Grobogan ditetapkan sebagai wilayah siaga darurat kekeringan pada urutan nomor tiga per 14 Agustus 2019 kemarin.
Dampak kekeringan yang semakin meluas membuat PMI Grobogan kembali melakukan penyaluran air bersih. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8) kemarin, PMI Grobogan mendistribusikan air bersih di dua kecamatan yakni di Kecamatan Grobogan dan Kecamatan Tawangharjo.
Sebanyak 12 liter air bersih yang diangkut 2 unit truk tangki tersebut disalurkan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Bantuan tersebut masing-masing diberikan kepada 39 KK dari Dusun Pucang, Desa/Kecamatan Grobogan dan 42 KK di Dusun Nuso, Desa Plosorejo, Kecamatan Tawangharjo menjadi penerima manfaat penyaluran air bersih tersebut. Hal tersebut dibenarkan Kasi Pelayanan PMI Grobogan, Gesit Kristyawan.
Menurut Gesit, penyaluran air bersih ini diangkut dengan menggunakan 2 unit truk tangki milik PMI Jawa Tengah. Bantuan tersebut didistribusikan kepada penduduk di daerah-daerah yang membutuhkan air bersih.
“Kemarin kami melakukan penyaluran air bersih ke dua kecamatan, yakni di Kecamatan Grobogan dan Kecamatan Tawangharjo. Di Grobogan, penerima manfaat air bersih ini berjumlah 39 KK. Untuk di wilayah Tawangharjo, masyarakat yang mendapatkan bantuan air bersih ini berjumlah 42 KK. Total bantuan air bersih pada Sabtu (17/8) kemarin sejumlah 12 ribu liter,” ucap Gesit.
Bantuan air bersih tersebut berlanjut pada Minggu (18/8) di Dusun Sanggeh, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh. Terlihat sebanyak 46 KK telah menyiapkan jerigen untuk diisi air bersih oleh petugas PMI Grobogan.
Dikatakan Gesit, pihaknya berharap dengan bantuan air bersih ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak krisis air bersih.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah melalui PMI Grobogan yang sudah memberikan bantuan air bersih. Nantinya air bersih ini akan kami hemat, kami gunakan seperlunya karena saat ini untuk mendapatkan air bersih susah, apalagi di musim kemarau ini,” tutur Padmo, warga Plosorejo.
suarabaru.id/Hana Eswe.