blank
MUNGIL: Kondisi tugu yang kecil mungil membuat pandangan pengendara samar, utamanya jika malam hari. Hal inilah yang menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan.(Djamal AG)

REMBANG – Keberadaan tugu di perempatan Galonan, Kota Rembang mengundang banyak pertanyaan masyarakat. Sejak tugu tersebut dibangun telah terjadi sejumlah kecelakaan, dan diantara kejadian itu merenggut korban jiwa.

Warga yang berdekatan dengan tugu itu, umumnya mengatakan, sepatutnya pemerintah meninjau kembali keberadaan tugu yang berlokasi di Perempatan Galonan tersebut agar tidak membahayakan pengendara.

Astuti kepada suarabaru.id, Kamis (16/5) menjelaskan,  selama ini tugu yang berada di tengah pesempatan Galonan cukup membahayakan. Pasalnya, selain pandangannya samar, karena bentuknya kecil mungil, jika malam hari keadaanya gelap, karena tanpa dilengkapi lampu penerangan.

Apalagi, kawasan simpang empat Galonan merupakan jalur lalu lintas dengan tingkat kepadatan yang ramai, karena merupakan jalan propinsi yang menghubungkan Rembang-Blora.

“Kami berharap persoalan ini segera diatasi, karena sudah beberapa kali merenggut nyawa warga akibat menabrak tugu tersebut,” kata warga lainnya, Ahmad.

Warga di Perumahan Permata Hijau, yang berdekatan dengan lokasi, menjelaskan penyebab utama kecelakaan karena korbannya tidak tahu kalau di perempatan tersenut ada tugu. Atau mingkin mereka samar melihat tugu gara-gara tidak ada lampu penerangannya.

Kondisi ini, kata Eko, banyak pengguna jalan yang melintas di perempatan itu mengalami kecelakaan,  lantaran keberadaan tugu yang terlalu kecil dan gelap. Apalagi bagian tugu sudah banyak yang rusak akibat bekali-kali ditabrak maupun tersenggol kendartaan, menyebabkan jarak pandang pengendara yang melintas juga terganggu, sehingga semakin berpotensi terjadinya kecelakaan.

Eko menegaskan, intansi terkait seharusnya lebih peka dan menata kembali fisik tugu agar tidak membahayakan pemakai jalan di tempat itu. “Saya kira perlu ada peninjauan kembali terkait keberadaan dan fungsi tugu Galonan,  sehingga kecelakaan tidak kembali terulang,” ujarnya.

Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Roy Irawan membenarkan selama ini banyak pengguna jalan yang melintas tugu Galonan, dan ada beberapa diantaranya yang mengalami kecelakaan.

Meski begitu pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena kewenangan membongkar atau membangun tugu tersebut adalah pemerintah kabupaten (Pemkab) Rembang.

Dia mengatakan, jalan jurusan Rembang-Blora kini sedang dibangun. Jika pembangunannya selesai, kondisi jalan akan berubah menjadi mulus dan hal seperti ini akan merangsang pemakai jalan untuk menjalankan kendaraannya lebih kencang.

“Jika kondisi tugu masih seperti sekarang, ya semakin membahayakan,” terangnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rembang, Daenuri  mengatakan, tugu Galonan yang diberi nama Tugu PKK dibangun oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, beberapa tahun lalu sejak kepemimpinan Bupati Much Salim.

Karena kondisinya yang dinilai kurang bagus, tugu itu pernah viral di media sosial (medsos). Bahkan tak jarang ada komentar-komentar yang nadanya menyindir di medsos.

“Sejak itulah kami diperintah oleh Bupati untuk segera memberi lampu penerangan, agar keberadaan tugu mudah diketahui pengendara, meski sekarang sudah rusak lagi,” ucapnya.

Menurut Daenuri, Bupati Abdul Hafidz telah merencanakan merobohkan tugu tersebut, kemudian akan dibangun yang lebih gagah lagi. “Namun untuk membangun tugu itu masih menunggu selesainya pembangunan jalan Rembang-Blora,” terangnya.(suarabaru.id/Djamal A Garhan)