Langkah Mahsun yang ingin mempolisikan ibu kandungnya bernama Kalsum tidak berhenti di Polres Lombok Tengah. Pria asal Dusun Berobot Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat tersebut berencana mendatangi Polda NTB.
Dia berharap, ibunya diberikan pelajaran dan diingatkan oleh polisi. Rencananya dia akan berkonsultasi, sekaligus meminta tolong ke Polda NTB, bila perlu bertemu langsung dengan kapolda NTB.
Mahsun sendiri merupakan anak tunggal dari Kalsum dan almarhum suaminya Madahan.
Awalnya, keluarga mereka cukup harmonis. Namun, karena sering terjadi ketegangan antara ibunya dan istri, akhirnya sang ibu memilih mengalah dan pergi dari rumah April lalu. Ia membawa motor ke rumah keluarganya di Dusun Buntage Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat. Inilah yang membuat Mahsun kesal.
Motor tersebut dibeli sejak akhir 2018 lalu, dari tanah warisan.
Sementara itu, Kalsum merasa kecewa sejak dalam kandungan hingga masa balita dan tumbuh dewasa, anak kesayangannya itu luar biasa diperhatikan. Mau apa saja dituruti. Apalagi, dia anak satu-satunya. Begitu punya istri yang ketiga, sikapnya berubah. Berani melawan orang tua.
“Awalnya saya hanya bisa bersabar dan berdoa. Tapi, lama-lama saya tidak tahan, saya pilih tinggal di rumah saudara saya sendiri,” cerita Kalsum.
Soal rencana dilaporkan ke Polda NTB, ibu 61 tahun tersebut yakin dan percaya, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia siap menjalani sisa-sisa hidupnya dengan ujian dan cobaan yang datang langsung dari anaknya sendiri. “Benar-benar anak durhaka,” tegasnya lagi.
LP-Wahyu