WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Struktur bangunan yang ditemukan di lahan warga Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara diduga kuat adalah bangunan candi. Hal ini dikuatkan dengan susunan batu yang banyak menyerupai bangunan kaki candi dan cerat yoni.
Menurut Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Banjarnegara Aryadi Darwanto, struktur bangunan yang ditemukan di lahan warga ini merupakan kaki candi. Mengingat banyaknya susunan batu yang ditemukan.
“Jika melihat strukturnya, kemungkinan adalah bagian kaki candi. Karena jika dilihat dari susunan batu yang banyak. Yakni ada 9 lapis ke bawah. Kalau darmasala biasanya hanya 3-4 lapis,” kata Aryadi Rabu (22/1/2020).
Selain itu, di lokasi tersebut juga ditemukan cerat yoni. Temuan ini menguatkan dugaan jika struktur bangunan yang ditemukan di bawah tanah tersebut adalah bangunan candi.
“Ada patahan cerat yoni. Selain susunan batu yang banyak, juga ditemukan cerat yoni. Ini yang menguatkan bahwa bangunan itu adalah candi,” ujarnya.
Aryadi menjelaskan, cerat yoni adalah pasangan dari lingga yang merupakan simbol dari dewi Parvati. Biasanya, saat melakukan ritual atau upacara di candi, air dituangkan di lingga yang merupakan simbol dari Dewa Siwa. Air tersebut kemudian mengalir ke cerat yoni sebelum kemudian ditampung untuk menyucikan diri.
“Jadi cerat yoni ini untuk mengalirkan air dari lingga. Biasanya saat upacara, air ditungkan di lingga, kemudian mengalir ke cerat yoni kemudian ditampung untuk menyucikan diri,” jelasnya.
Meski demikian, kepastian apakah temuan tersebut adalah bangunan candi harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian akan dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
“Untuk memastikan apakah bangunan candi atau bukan, harus dilakukan kajian dulu. Kami masih menunggu tim dari BPCB Jateng dan Balar Yogyakarta untuk melakukan penelitian lebih lanjut,” tuturnya.
Muharno Zarka-Wahyu