Para siswa dari SMKS Bakti Nusantara, Sidoharjo, Wonogiri, menggelar aksi bagi-bagi makanan untuk takjil berbuka puasa di jalan raya depan Pasar Sidoharjo.(Dok.SMKS Bakti Nusantara)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Bakti Nusantara (SKANTA), Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, peduli membagi-bagikan makanan untuk takjil.

Pembagiannya berlangsung di ruas jalan raya antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim), Selasa sore (18/3/25), tepatnya di depan Pasar Sidoharjo. Aksi anak-anak ini, mendapatkan pengawalan personel dari kepolisian setempat.

Sebanyak 200 bingkisan makanan untuk takjil, dibagikan oleh para siswa dari Program Studi Akuntansi Keuangan Lembaga dan dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak.

Menurut Kepala Sekolah (Kasek) Drs Juwanto, aksi ini diprakarsai oleh para siswa yang selama ini aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Praja Muda Karana (Pramuka), Rohani Islam (Rohis), dan aktivis Palang Merah Remaja (PMR).

Siswa yang mengadakan aksi berjumlah 45 anak, dengan Ketua Panitia Arsya Aurellia dari Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak selaku Ketua OSIS. Melibatkan 7 Guru Pendamping. Terdiri atas Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan Alvian Crisnha Sulistianto STh, Pembina OSIS Ardhika Via Apriliananda SS, Pembina Rohis Arsylia Tri Cahya AMd.Kom, Pembina PMR Nunuk Mega Asri HP, SPd dan Sella Ade Pratiwi SSos, Pembina Pramuka Suharti SPd dan Rioni Tri Wulandari SPd.

Salah Kaprah

Kegiatan ini, merupakan bagian dari program kerja OSIS terkait dengan Bidang Kerohanian. Dengan menggunakan momen Bulan Suci Ramadhan ini, melakukan kegiatan positif berbagi kepada sesama. Ini dilakukan pihak OSIS bekerjasama dengan Organisasi Ekskul (Ekstra Kurikuler) yang ada di sekolah yaitu Pramuka, Rohis dan PMR.

Usai kegiatan berbagi makanan untuk takjil bagi para pemotor dan mereka yang naik mobil, kemudian dilanjutkan dengan buka bersama oleh siswa-siswai dan para guru di aula sekolah. Diharapkan, melalui kegiatan ini, anak-anak bisa belajar tidak hanya di lingkup bangku sekolah saja, tetapi juga berbaur dengan masyarakat. Semangat berbagi, dapat dipupuk dalam diri para siswa, serta melalui kegiatan positif ini SMKS Bakti Nusantara Sidoharjo dapat lebih dekat dan dikenal oleh masyarakat.

 

Untuk diketahui, masyarakat terlanjur salah kaprah (salah yang terlanjur memasyarakat) memaknai kata takjil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesis (KBBI), arti takjil yang benar adalah menyegerakan berbuka saat datang waktu Mahgrib. Bukan memiliki arti makanan minuman.

Takjil berakar dari kata ‘ajila yang dalam Bahasa Arab memiliki arti menyegerakan. Sehingga takjil, sebenarnya adalah perintah untuk menyegerakan berbuka puasa.

Istilah takjil di Indonesia, pertamakali tercatat pada catatan milik Snouck Hurgronje dalam De Atjehrs, yaitu laporan saat mengunjungi Aceh pada Tahun 1891-1893. Dalam catatan tersebut, dijelaskan penduduk Aceh telah menyiapkan menu berbuka puasa untuk takjil (menyegerakan buka puasa) di masjid, dengan menu ie bu peudah (bubur pedas).(Bambang Pur)