KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyebut konsep Presiden RI Prabowo Subianto dalam mengagas Koperasi Desa Merah Putih mirip dengan konsep yang dikembangkan Nabi Yusuf. Kopdes Merah Putih merupakan upaya pemerintah memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan sederet persoalan yang terjadi di pedesaan
“Saya melihat kebijakan Pak Prabowo ini seperti Nabi Yusuf,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat ditemui usai acara santunan anak yatim Pura Group di Gedung JHK Kudus, Jumat (14/3).
Sam’ani kemudian menyitir kisah Nabi Yusuf dalam Al Quran yang mana memerintahkan rakyatnya untuk mengumpulkan bahan makanan selama tujuh tahun guna menghadapi musim paceklik tujuh tahun berikutnya.
Dan Sam’ani melihat bahwa upaya Prabowo melalui Kopdes Merah Putih ini juga mirip dengan kisah tersebut yang mana sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat guna menghadapi persoalan ekonomi di kemudian hari.
Disingggung mengenai kesiapan Pemkab Kudus dalam menyongsong pembentukan Kopdes Merah Putih, Sam’ani mengatakan masih menunggu juklak dan juknis dari pemerintah pusat.
“Tentu kami masih menunggu juklak dan juknis dari pusat,”ujarnya.
Sam’ani enggan berkomentar banyak terkait sumber pendanaan Kopdes Merah Putih yang akan diambil dari Dana Desa. Karena hal tersebut merupakan kebijakan pusat, maka Pemerintah Daerah akan tetap mendukung kebijakan tersebut.
“Jadi, ini kan kebijakan dari pusat, dan kita mengikuti saja,”ujarnya.
Sementara, gagasan Kopdes Merah Putih juga disambut baik oleh kalangan Kepala Desa. Hanya saja, di wilayah Kabupaten Kudus, pembentukan Kopdes Merah Putih tersebut baru sebatas sosialisasi.
“Kalau sosialisasi sudah. Tapi untuk teknis pembentukannya belum,”kata Khanafi.
Hanya saja, kata Khanafi, pihaknya menyebut akan ada beberapa kendala yang harus dihadapi bagi desa-desa dalam membentuk koperasi tersebut. Salah satuya adalah bahwa seluruh desa kini sudah melakukan penetapan APBDes masing-masing.
“Dengan sumber dana dari Dana Desa, akan menjadi pertanyaan apakah pembentukan koperasi ini menunggu tahun anggaran berikutnya karena APBDes sudah ditetapkan, atau akan ada Perubahan APBDes,”ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa dalam pembentukan Kopdes Merah Putih ini, tentu harus ada pelatihan SDM yang mumpuni. Karena jika ingin koperasi ini berkembang baik, tentu harus didukung oleh manajerial yang baik dari orang-orang yang memahami tentang koperasi.
Di Ngembal sendiri, kata Khanafi, ada banyak potensi yang bisa dikelola oleh Kopdes Merah Putih nantinya. Salah satunya tentu adalah unit usaha simpan pinjam guna mendukun pergerakan ekonomi kerakyatan.
Ali Bustomi