SEMARANG (SUARABARU.ID) – Klinik Pratama Lapas Kelas I Semarang merujuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adhyatma, MPH Tugurejo Semarang, Senin (10/3/2025).
Tiga orang WBP dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan lanjutan. WBP dibawa menggunakan Ambulance Lapas dengan dikawal dokter dan petugas medis serta keamanan.
Dokter Umum Klinik Pratama Lapas Semarang, dr. Dhewi Sukowati mengatakan, dua WBP berinisial RA dan AS menderita sakit TBC dan TP menderita diabetes militus.
“Memang kita rutin rujuk tiap bulan untuk kontrol, karena harus ambil obat. Yang satu gulanya tinggi, kita tidak mau ambil risiko, lebih baik dirujuk ke RS yang memadai.” kata dr. Dhewi.
Menurut dr. Dhewi, selama ini WBP juga sudah mendapatkan perawatan di Klinik Pratama. “Kalau di Klinik diisolasi dan diberi obat setiap hari dengan pengawasan PMO (Pengawas Menelan Obat). TBC kan kita tidak bisa ngobatinnya, karena kondisi makin memburuk akhirnya segera dirujuk,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Lapas Kelas I Semarang, Mardi Santoso memastikan Lapas Semarang akan memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada WBP, khususnya kepada kelompok rentan.
“Kami mempunyai Klinik Pratama yang telah berakreditasi Paripurna. Terdapat dua Dokter Umum dan satu Dokter Gigi. WBP yang sakit akan mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Bagi yang sakit parah akan kami bantu rujuk ke RS yang telah berkerja sama dengan Lapas. Administrasi biasanya menggunakan BPJS,” kata Kalapas Mardi.
Mardi menambahkan, untuk menjaga keamanan, WBP yang rawat inap akan mendapatkan pengawalan 24 jam dari petugas Lapas.
Ning S