blank
Meski serangan wabah PMK telah berangsur-angsur mereda, tapi situasi pasar-pasar hewan masih terlihat sepi. Keramaiannya belum terpulihkan, sebagaimana di Pasar Hewan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri ini misalnya, belum nampak geliat keramaiannya.(Dok,Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Meski belum tertuntaskan sepenuhnya, serangan wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada ternak sapi piaraan petani di Kabupaten Wonogiri, belakangan dilaporkan terkendali dan berangsur-angsur telah mereda. Meski demikian, situasi pasar-pasar hewan di Wonogiri kondisinya masih sepi.

PMKFoot and Mouth Disease (FMD) demam, air liur berlebih, tidak nafsu makan, penurunan berat badan dan pincang serta kesulitan berdiri.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menyatakan, terhitung sejak Tanggal 1 Februari 2025 sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus baru. Jumlah sapi yang terjangkiti PMK di Tahun 2025 totalnya mencapai sebanyak 1.810 ekor. Ada 4 dari 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri, yang angka serangan PMK-nya tinggi, yakni di Kecamatan Pracimantoro, Baturetno, Giriwoyo dan Kecamatan Eromoko.

Dari jumlah sapi yang terjangkiti PMK (1.810 ekor), tercatat ada sebanyak 172 ekor masuk kategori terserang aktif dan 151 ekor mati, serta selebihnya berhasil disehatkan kembali. ”Semoga cepat tertuntaskan penanganannya,” tegas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto. Sehingga perdagangan komoditas sapi di pasar-pasar hewan di Kabupaten Wonogiri, cepat terpulihkan, terlebih nanti dalam mempersiapkan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H (2025 M) awal Juni 2025 mendatang.

Menurut Baroto EP, situasi perdangan komoditas sapi di pasar-pasar hewan di Kabupaten Wonogiri, kini telah bernagsur-angsur meningkat. Meski belum pulih sepenuhnya, tapi sekitar 15 sampai 20 persen para pedagang, telah memulai memasarkan sapi-sapinya di pasar-pasar hewan di Kabupaten Wonogiri.

Ditutup

Sebelumnya, selama tiga pekan, semua pasar sapi di Kabupaten Wonogiri ditutup dalam upaya memutus mata rantai penularan PMK. Tapi terhitung sejak Tanggal 24 Januari 2025 lalu, semua pasar sapi di Kabupaten Wonogiri telah dibuka kembali. Meski demikian, sampai sekarang kondisi perdagangan komoditas sapi masih belum normal.

Walaupun serangan PMK berangsur melandai, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri terus melakukan vaksinasi pada ternak sapi yang ada. Selama ini Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, telah memberikan vaksinasi sebanyak 4.500 ekor sapi. ”Kami masih mendapat tambahan lagi bantuan vaksin PMK dengan total sebanyak 2.300 vaksin,” tegas Baroto EP.

Tambahan bantuan vaksin PMK untuk Kabupaten Wonogiri, diterima sebanyak 3 kali. Pertama sebanyak 500 vaksin, kemudian disusul pada bantuan kedua dan ketiga, masing-masing sebanyak 800 vaksin. Sehingga totalnya se 2.300 vaksin.

Sejumlah peternak yang berhasil menyelamatkan sapi piaraannya dari ancaman kematian karena serangan PMK, menyatakan, telah berupaya secara all out dalam memberikan pengobatan. Yakni dengan meminta jasa Mantri Hewan untuk menyuntikkan antibiotik dan vitamin pada sapi piaraannya, termasuk suntikan vaksinasi setiap 6 bulan sekali.

Bersama itu, juga diberikan jamu tradisional berupa air kunir dicampur asam Jawa dan gula merah. Dengan upaya pengobatan secara medis dan pemberian jamu, sebagian peternak berhasil menyelamatkan sapi-sapi piaraannya. Tapi ada sebagian yang gagal, meski telah memberikan perlakuan sama.(Bambang Pur)