blank
Marjoni sedang melakukan proses laser menghilangkan tato pasien. Foto: Sutrisno.

SLAWI (SUARABARU.ID) – Marjoni (50) warga RT 05 RW 01 Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jateng sebelumnya sebagai pengusaha warteg beralih profesi menjadi penghapus tato.

Ditemui di kediamannya, Marjoni beralih profesi karena dirinya ingin istiqomah untuk ibadah. Dia juga mengaku menghilang tato menggunakan alat laser sebagaimana yang digunakan pada klinik-klinik.

“Profesi menghapus tato sudah empat tahun sejak Tahun 2021. Sebelumnya jadi pengusaha warteg di Tangerang selama puluhan tahun,” kata Marjoni Rabu (29/01/2025).

Marjoni beristri Sunarti (44) dikarunia tiga putra. Saat ini masing-masing punya kesibukan untuk menghidupi keluarga.

Untuk tarif Marjoni menjamin tidak mahal layaknya di klinik. Marjoni tidak mematok tarif, karena tujuan utama menolong pasien yang ingin menghilang masa lalu yang kurang baik. “Kepada pasien saya tidak mematok tarif,” katanya.

Proses menghilangkan tato diawali dengan pembersihan diarea tato menggunakan alkohol. Kemudian diolesi anestesi pada permukaan gambar yang akan dihilangkan. Diamkan sejenak sekira 20-30 menit kemudian baru proses laser sesuai gambar (penghapusan)

Untuk hasil yang optimal proses menghilangkan tato tidak cukup satu kali, karena tergantung kedalaman dan kualitas tinta tato. “Para pasien peminat menghapus tato datang bukan hanya dari Tegal, dari luar kota seperti Cilacap, Pekalongan, Purwokerto Cirebon dan kota lainnya,” terang Marjoni.

Salah satu pasien dari Purwokerto Suhardi (47) mengaku tidak sakit saat penghapusan proses laser. “Rasanya senit-senit lah, rasanya hampir mirip saat kita bikin tato,” ujarnya.

Bagi yang berminat untuk menghapus tato dan penasaran bisa lihat di Instagram (IG) hapusTattotegal.

Sutrisno