GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Selalu saja ada yang menarik dalam sebuah even, termasuk dalam pelaksanaan pilkada. Seorang perempuan berusia lanjut, Narilah (72) warga Sumber Jatipohon Grobgan,nyaris tidak menggunakan gak pilihnya dalam Pilkada 2024 ini.
Narilem yang tinggal bersama anaknya ini, mengidap penyakit asam urat, sehingga tidak memungkinkan untuk berjalan menuju TPS tempat dia memberikan hak suaranya.
Mendengar adanya warga yang kesulita datang ke TPS, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Grobogan, Brigadir Polisi (Brigpol) Choirul Hakim langsung mendatangi rumah Narsilah di Dusun Krajan RT 01 RW 03 Sumberjatipohon.
Brigpol Choirul Hakim menawarkan diri untuk mengantar Narilah ke TPS. Awalnya tawaran itu ditolaknya, namun Brigpol Choirul Hakim meyakinkan bisa menggendong Narilah sampai ke TPS yang berjarak 500 meter.
“Ayo Mbah. Kula gendong. Kula kuwat, Mbah (Ayo, Nek. Saya gendong. Saya kuat, Nek), ” ujar Brigpol Choirul Hakim.
Akhirnya, Narilah naik ke punggung polisi yang pernah viral karena menggendong jemaat GKJ Rejosejati di Sumberjatipohon saat ibadah Jumat Agung dua tahun silam itu.
Sesampainya di TPS, Narilah disambut petugas KPPS. Mereka melayani Narsilah sebagaimana para warga yang menggunakan hak pilihnya. Narsilah dibantu oleh anaknya dan petugas untuk berjalan ke bilik suara.
Baca juga Cabup Grobogan Bambang Pujiyanto dan Sang Istri Gunakan Hak Pilih di TPS 18
Setelah mencoblos, Narilah kemudian memasukkan ke kotak suara dan mencelupkan jari kelingkingnya tanda sudah mencoblos. Usai mencoblos, Narilah kembali digendong oleh Brigpol Choirul Hakim menuju rumahnya.
“Malu karena mau digendong. Hari ini saya tidak bisa jalan, saya sakit asam urat. Tetapi pak polisi meyakinkan saya, akhirnya saya mau digendong,” ujar Narilah.
Sementara itu Purwati, anak Narilah mengatakan, ibunya sudah lama sakit. Hampir saja ibunya tidak berangkat ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya tersebut.