JEPARA (SUARABARU.ID)- Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indoesia Mugiyanto Spin melakukan kunjungan ke kampung halamannya, Jepara. Pria kelahiran Desa Dermolo, Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara ini diterima langsung oleh Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta di Pendapa RA. Kartini, Senin (18/11/2024).
Pada kesempatan itu, Mugiyanto mengatakan kedatangannya ke Jepara sebagai silaturahmi dan memperkenalkan Kementerian HAM RI yang merupakan sebuah kementerian baru di Kabinet Merah Putih pada era Presiden Prabowo Subianto.
“Dalam era pemerintahan Prabowo – Gibran ini berkomitmen untuk memajukan, menghormati, dan melindungi Hak Asasi Manusia sehingga dibentuklah Kementerian HAM,” terang Mughi sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Mughi mengatakan bahwa dalam UUD 1945 materi mengenai HAM ini paling banyak diatur. Mulai dari pasal 28 A hingga pasal 28 J, secara khusus pada pasal 28 I ayat 4 menyebutkan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Sehingga kementerian yang dipimpin Menteri Natalius Pigai dan dirinya ini menjadi upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan HAM sesuai amanat konstitusi.
“Perlindungan HAM tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memenuhi urusan-urusan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar,” kata Mugiyanto.
Seperti diketahui, Mugiyanto Sipin adalah mantan aktivis mahasiswa 1998. Bersama Nezar Patria dan Andi Arief, ketiga sosok itu dianggap sebagai tokoh utama yang menggerakkan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) sebagai organisasi underbouw-nya PRD.
Pada saat terjadi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (kudatuli) 1996 di kantor PDI, PRD dianggap dalang di balik meletusnya kerusuhan di Jakarta itu. Hal itu berkonsekuensi terjadinya penculikan atas sejumlah tokoh PRD.
Mugiyanto lahir pada 1973 dan tumbuh dalam masa kecilnya sebagai anak desa di pinggiran hutan Gunung Muria, Dermolo. Pendidikan jenjang atasnya ditempuh di SMA 1 Jepara, tepat di pusat kota yang tak jauh dari pendopo kabupaten. Pasca pendidikan menengah atas, Mugi menyandang identitas sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada angkatan 1992 pada konsentrasi sastra Inggris.
ua