Kepala SDN 3 Tubanan Rissetyaning, S.Pd.SD , para guru, siswa dan narasumber pelatihan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk meningkatkan literasi warga sekolah, SDN 3 Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara mengadakan pelatihan menulis. Pelatihan menulis diadakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2024. Kegiatan pelatihan menulis diikuti sejumlah 65 siswa dari kelas empat, lima, dan enam beserta dewan guru dan kepala sekolah.

Pada acara ini Hadi Priyanto juga menyerahkan sejumlah buku karyanya untuk perpustakaan sekolah, diantaranya Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini dan diterima oleh Kepala SDN 3 Tubanan Rissetyaning, S.Pd.SD.

Kegiatan dengan tema  “Menulis itu Asyik,” ini menghadirkan narasumber Drs. Hadi Priyanto, M.M, jurnalis senior,  pegiat literasi Kabupaten Jepara yang juga ketua Yayasan Kartini Jepara. Pada acara ini Hadi Priyanto juga menyerahkan sejumlah  buku  karyanya untuk perpustakaan sekolah, diantaranya Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini.

Kepala SDN 3 Tubanan  Rissetyaning, S.Pd.SD saat membuka pelatihan mengatakan, ” Rajinlah belajar anak-anak, semangatlah dalam membaca dan menulis, ikuti kegiatan pelatihan menulis dengan baik, sehingga kalian mendapatkan ilmu dan pengetahuan menulis.

Kepala SDN 3 Tubanan Rissetyaning, S.Pd.SD saat membuka pelatihan

Rissetyaning, S.Pd.SD menaruh harapan besar pada dewan guru dan siswa agar semangat mengikuti pelatihan, dan mulai menulis. “Mari bersama- sama kita berlatih menulis,” imbuhnya.

Paparan materi menulis oleh narasumber Drs Hadi Priyanto, M.M sangat menarik peserta, siswa aktif menjawab pertanyaan narasumber. Mereka juga aktif praktek menulis singkat tentang kegiatan yang diikuti, tulisan beberapa peserta dibaca, ditanggapi, dan mendapatkan masukan dari narasumber.

Kepala Sekolah SDN 3 Tubanan bersama para guru dan narasumber pelatihan

Hadi juga mengajak peserta untuk mulai menulis dengan membaca buku-buku dengan dilandasi  niat yang kuat, giat berlatih secara rutin dan yang tak kalah penting adalah menyukai dunia kepenulisan. “Jangan menulis karena terpaksa. Sebab menjadi kurang asyik,” ujarnya

Menulis menurut Hadi sangat penting bagi pelajar, sebab dapat menjadi media untuk ekspresi diri, berlatih ketrampilan berpikir  logis  dan  runtut, pengembangan emosi, meningkatkan kemampuan komunikasi melalui  bahasa dan gagasan  gagasan serta memupuk kreatifitas siswa.

Hadi Priyanto saata memotivasi siswa untuk menyukai dunia kepenulisan

Hadi juga mengungkapkan,  untuk menumbuhkan cinta menulis dan memulai menulis di sekolah dapat dibuat kelas menulis ( siswa dikelompokkan dengan minat sama), termasuk minat dalam bidang lainnya. Selain itu harus berlatih menulis setiap hari.

Di akhir sesi pelatihan, siswa mendapatkan tugas untuk mulai menulis tentang kegiatan pelatihan yang diikuti hari ini, dan akan dikumpulkan kepada guru kelas masing- masing dengan waktu selama seminggu. Mereka antusias dan sepakat dengan tugas menulis.

Refylinzi salah satu siswa kelas enam yang menjadi peserta pelatihan menulis mengatakan, “ Kegiatan menulis ini sangat asyik dan menyenangkan, saya ingin menjadi penulis seperti Eyang Hadi Priyanto.” Tepuk tangan meriah oleh peserta mendengarkan testimoni dari Refy salah satu peserta pelatihan.

Kegiatan pelatihan menulis bertujuan untuk mengajak peserta didik dan tenaga kependidikan di sekolah untuk cinta menulis, meningkatkan literasi semua warga sekolah, ujar Deny Tri Kiswoyo, S.Pd.SD selaku ketua panitia kegiatan.

Dengan kegiatan pelatihan menulis, menghadirkan narasumber pegiat literasi yang diselenggarakan SDN 3 Tubanan memberikan motivasi dan pencerahan kepada warga sekolah (siswa, guru, dan kepala sekolah) tentang pentingnya literasi. Dengan membaca kita dapat melihat dunia, dengan menulis kita dapat mencurahkan pikiran kita. Dengan menulis kita ada, mulai menulis, semangat berkarya.

Rofiatun,   guru SDN 3 Tubanan