Bona Ventura (kiri), memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan kepada Soedjatmiko, atas partisipasi dan dedikasinya pada event PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Foto: dok/jie

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum KONI Jawa Tengah yang juga sebagai Penanggung Jawab Kontingen PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Bona Ventura Sulistiana, secara resmi membubarkan tim panitia itu, pada Selasa (8/10/2024).

Hal itu dilakukan, usai ajang olahraga multievent terbesar di Indonesia itu berakhir, dan panitia pun ikut dibubarkan. Dalam event yang digelar selama dua minggu itu, Kontingen Jateng mengoleksi 71 medali emas, 74 perak, dan 115 perunggu, dengan total 260 medali yang bisa dibawa pulang.

”Alhamdulillah, dengan selesainya PON XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara, maka Panitia Kontingen Jawa Tengah ini saya nyatakan dibubarkan,” kata Bona, saat menggelar acara Tasyakuran dan Pembubaran Panitia, di Hotel Grasia, Semarang, Selasa (8/10/2024).

BACA JUGA: FORKI Jepara Beri Tali Asih kepada Atlet Karate Berprestasi

Dia juga memberikan apresiasinya terhadap seluruh panitia yang bertugas, selama PON 2024. Sebab, PON XXI ini menjadi PON pertama yang berlangsung di dua provinsi, dan menjadi tantangan tersendiri.

Bona juga tidak menduga, hasil perolehan emas pada PON kali ini, mencapai tiga kali lipat bila dibandingkan dengan perolehan medali emas di PON 2021 Papua. Saat di PON XX tahun 2021 di Papua, Jateng memperoleh 27 emas, 47 perak, 64 perunggu, dengan total 138 medali.

”Sebelumnya kita hanya memperkirakan medali yang bisa kita dapatkan, sekitar 45 medali emas. Jadi sangat tidak menduga, Kontingan Jateng bisa meraih 71 emas, 74 perak, dan 115 perunggu, dengan total 260 medali,” ungkapnya.

BACA JUGA: Siswa SD Negeri 1 Grabag dan SD Negeri 1 Salaman Wakili Kabupaten Magelang Lomba MAPAK Provinsi Jateng

Sementara itu Wakil Ketua Umum KONI Jateng, Soedjatmiko, memaparkan evaluasi dan strategi ke depan, dalam mengantisipasi PON 2028. Dia menyebut, langkah pertama, pihaknya akan melakukan pemetaan ulang, atas status unggulan cabang olahraga.

”Cabor-cabor yang melebihi target, akan menjadi Unggulan 1. Sebaliknya, unggulan yang tidak memenuhi target, mungkin akan ada degradasi,” ungkapnya.

Pihaknya juga menghimbau masing-masing cabor, untuk melakukan evaluasi internal, dan melakukan penataan organisasi. Pasalnya, ada beberapa cabor yang gagal memenuhi target, bahkan gagal menyumbangkan medali. Hal itu lantaran organisasinya tidak kompak, atau hubungan dengan pusat “bermasalah”.

BACA JUGA: BPR BKK Jateng Gelorakan Gerakan Ayo Menabung bagi Pelajar

”Masing-masing cabor juga harus memantau perkembangan para atletnya. Karena sudah ada beberapa atlet yang dilirik provinsi lain. Mari kita jaga bersama, agar atlet-atlet punya loyalitas tinggi kepada Jateng,” pesan Soedjatmiko.

Dia juga menyebut, ada beberapa cara untuk “memagari” para atlet agar tak pindah ke daerah lain. Di antaranya melakukan pembinaan cabor, dan pelaksanaan event-event untuk menjaga kesinambungan. Termasuk pelaksanaan event Pra-Porprov, yang dijadwalkan digelar pada tahun depan.

”Dengan program yang terarah, langkah Jateng pada PON 2028 nanti, bisa terukur dan jauh lebih baik. Ini juga untuk antispasi PON 2028. Karena keberhasilan kita ini, tidak bisa dimulai saat pertandingan, tapi disiapkan empat tahun sebelumnya,” tandasnya.

Riyan