Peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum tahun ini menembus 1.966 peserta. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum 2024 kembali bergulir. Tak kurang dari  1.966 peserta dari seluruh penjuru tanah air ikut meramaikan ajang pencarian bakat atlet bulutangkis masa depan Indonesia yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut.

Jumlah peserta tersebut merupakan jumlah peserta terbanyak yang pernah tercatat selama gelaran Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum ini digelar.

Bertempat di GOR bulutangkis PB Djarum Jati Kudus, audisi akan digelar antara 10 – 14 September 2024. Seperti biasanya, audisi juga melibatkan sejumlah legenda bulutangkis tanah air yang akan menjadi tim pemandu bakat.

Mereka diantaranya adalah Kevin Sanjaya,  Maria Kristin, Liem Swie King, Hastomo dan Haryanto Arbi, Susi Susanto hingga pasangan emas Olimpiade Rio 2016 Owi/Butet serta beberapa legenda lain.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengapresiasi tingginya animo peserta yang berasal dari seluruh tanah air mulai dari Sumatera hingga Papua.

“Jumlah peserta ini menunjukkan animo masyarakat terhadap olahraga bulutangkis masih cukup besar. Artinya ekosistem bulutangkis di tanah air masih terjaga untuk suplai regenerasi calon-calon juara dunia,”tandasnya.

Yoppy menyatakan, tahun ini ada sedikit perbedaan dalam penentuan kategori usia. Pada audisi ini, akan dipertandingkan tiga kategori yakni KU-12, KU-11 serta U-11.

Penerapan sistem ini dilakukan agar saat skrining awal peserta akan mendapatkan lawan yang setara dari sisi usia.

“Perbedaan usia bagi anak tentu akan berpengaruh terhadap performa. Jadi, di audisi ini skrining akan dilakukan dalam kategori kelompok umur agar setiap peserta mendapatkan lawan setara secara usia,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2024, Sigit Budiarto menuturkan, bahwa selain kategori usia, inovasi lain adalah skema dalam proses screening. Pada Audisi Umum tahun lalu, peserta diberi kesempatan 5-10 menit untuk mencuri perhatian tim pencari bakat maupun legend, agar bisa lolos ke babak turnamen.

Sedangkan di tahun ini, fase screening mengadopsi pertandingan dengan sistem gugur 1 game hingga poin ke-21 (tanpa deuce/setting). Peserta yang menang berhak melaju ke babak turnamen.

“Dengan skema ini, peserta harus punya persiapan matang, memiliki daya juang tinggi, kemampuan yang mumpuni, dan totalitas ketika bertanding. Sebab, kemenangan akan menentukan mereka melangkah ke fase berikutnya atau tidak,”tukasnya.

Setelah fase screening, tahapan berikutnya ialah tahap turnamen. Untuk kategori putra, Super Tiket diberikan kepada para semifinalis, sementara di kategori putri, peraih Super Tiket yang melenggang ke tahap karantina adalah para finalis di babak turnamen.

Adapun karantina diselenggarakan selama empat minggu dengan dua kali fase eliminasi, yang bertujuan melihat potensi dan mentalitas atlet. Mereka yang lolos di tahap karantina akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung bersama PB Djarum.

Ali Bustomi