KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen dan BUMD BPR BKK Kebumen menggelar Edukasi dan Inklusi Keuangan (Edulusi) atau literasi keuangan di SMKN Karanggayam, Jumat (21/6).
Sebanyak 373 wali siswa kelas X SMKN Karanggayam dan para siswa mengikuti kegiatan literasi keuangan tersebut.
Hadir Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, Perwakilan OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah-Yogyakarta Tangguh Wicaksono, Direktur Utama BPR BKK Kebumen Sutrisno dan jajaran direksi serta Kabag Perekonomian Setda Kebumen Purnowati.
Wakil Bupati (Wabup) Kebumen Ristawati mengapresiasi upaya-upaya OJK yang senantiasa mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan kepada wali siswa beserta para siswa di berbagai daerah, termasuk di Kebumen.
Wabup juga berharap kepada para orang tua dan generasi muda agar dapat memanfaatkan momentum edukasi keuangan ini untuk lebih mengenal dan memahami produk dan layanan jasa keuangan serta lebih waspada terhadap tawaran investasi ilegal, pinjol ilegal dan judi online yang dapat menimbulkan kerugian.
“Hari ini kita berkumpul untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya edukasi keuangan melalui pemahaman keuangan kita memberikan fondasi yang kuat bagi orang tua dan generasi muda untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak di masa depan,” ujar Ristawati.
“Edukasi ini tidak hanya membantu untuk memahami pengelolaan uang tetapi juga membangun rasa tanggung jawab yang berkelanjutan,”sambungnya.
Wabup mewanti-wanti kepada wali murid dan siswa agar cakap dalam mengelola keuangan, tidak gampang dirayu dengan bisnis investasi yang tidak masuk akal, kemudian judi online, pinjaman online dan lain sebagainya.
“Dari pada digunakan yang tidak ada manfaatnya atau banyak mudharatnya, lebih baik uangnya ditabung di bank-bank resmi yang sudah terdaftar di OJK,”jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, BPR BKK Kebumen turut memberikan buku tabungan baru kepada seluruh siswa kelas X SMKN Karanggayam. Bahkan masing-masing siswa sudah mendapatkan saldo awal sebesar Rp 50 ribu dari OJK dan BKK serta diberikan beasiswa kepada para siswa berprestasi.
Kabag Perekonomian Setda Purnowati menambahkan, sosialisasi ini juga merupakan sarana yang tepat bagi para wali murid dan siswa untuk mengenal bahaya investasi bodong, serta penipuan digital berbasis link.
Menurut Purnowati di era modern ini banyak sekali penipuan yang kian canggih modusnya. Korbannya pun banyak, bukan saja orang tua atau dewasa namun anak-anak juga banyak yang jadi korban.
“Misalnya soal undangan APK, link paket, dan game online yang bisa menguras habis rekening korban. Sementara, masyarakat di desa-desa ini kan banyak yang belum paham sehingga perlu diberikan pemahaman dari OJK bagaimana mereka bisa bijak dalam mengelola keuangan,”tandas Purnowati.
Tangguh Wicaksono menambahkan, guna mendukung akselerasi upaya peningkatan literasi keuangan berbasis digital, OJK telah menyediakan infrastruktur literasi keuangan yaitu Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) yang merupakan sistem pembelajaran berbasis website yang memudahkan kelompok pelajar untuk meningkatkan pemahaman terkait sektor jasa keuangan.
Komper Wardopo