blank
Evakuasi warga korban banjir di wilayah Kudus. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Korban meninggal dunia akibat banjir Kudus bertambah menjadi tujuh orang. Terakhir, seorang kakek ditemukan tewas setelah tenggelam di genangan banjir di sekitar Sungai SWD 1, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Senin (18/3).

“Totalnya ada tujuh orang. Enam karena tenggelam di aliran banjir, dan satu orang yang lainnya tersengat arus listrik di genangan banjir,”kata Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji.

Korban terakhir yang ditemukan tewas bernama Sardjo, warga Desa Goleng, Kecamatan Kaliwungu.

Kakek berusia 70 tahun tersebut sehari sebelumnya berpamitan mengecek kandang bebek miliknya yang terendam banjir setinggi 2 meter.

Namun, hingga petang hari korban ternyata tidak pulang. Tim SAR pun bergerak melakukan upaya pencarian dan akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa mengambang di genangan banjir Desa Pasuruhan Lor.

“Korban langsung dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan medi. Setelah iti, korban diserahkan ke keluarganya untuk prosesi pemakaman,”tambahnya.

Sejauh ini, banjir yang menggenangi wilayah Kudus masih terus meluas. Tercatat sekitar 30 desa di lima kecamatan yakni Jekulo, Undaan, Kaliwungu, Jati dan Mejobo terendam banjir.

Banjir Kudus juga diperparah dengan banjir di wilayah Karanganyar Demak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus.

Jebolnya tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito, Karanganyar Demak membuat akses jalur Pantura Kudus-Demak terputus.

Total pengungsi yang kini harus tinggal di posko pengungsian 4.188 jiwa. Jumlah pengungsi ini termasuk warga Karanganyar Demak yang jumlahnya 1.734 jiwa.

Ali Bustomi