SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Rumah Sakit (RS) Cepoko di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Rabu (7/2/2024).
RS Cepoko Gunungpati ini merupakan rumah sakit swasta yang dibangun untuk mengakomodasi dan melayani masyarakat di wilayah pinggiran Semarang.
Terdapat berbagai layanan lengkap mulai dari pelayanan rawat jalan IGD untuk kedaruratan dan poliklinik serta ICU, NICU, dan PICU. Dengan 50 kamar dengan tempat tidur dan ruang VIP menggunakan AC.
“Alhamdulillah hari ini telah diresmikan RS Cepoko, ini merupakan salah satu kebutuhan primer dari layanan kesehatan,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya.
Seperti diketahui, lanjut Mbak Ita, rumah sakit paling dekat di Gunungpati hanyalah RSUD Kabupaten Semarang yang berlokasi di Ungaran, Kabupaten Semarang. Sehingga dengan hadirnya RS Cepoko, masyarakat tidak perlu jauh untuk berobat.
Dengan dibukanya pelayanan di RS Cepoko, Pemkot Semarang bekerja sama dengan pihak swasta ingin memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga Kota Semarang khususnya di wilayah pinggiran.
“Ini walaupun Rumah Sakit Tipe D tapi serasa kelas Tipe C. Sudah komplit (layanannya-red) ada NICU, ICU, PICU, ruang operasi ada tiga dan modern juga,” katanya.
Mbak Ita berharap dengan adanya RS Cepoko ini, masyarakat di Gunungpati bisa lebih mudah untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, dan lebih cepat tertangani dalam kesehatan.
“Apalagi Gunungpati topografinya naik turun. Dengan adanya RS yang letaknya cukup strategis dan akses yang mudah, bisa memudahkan jangkauan masyarakat,” katanya.
Ita bahkan mengapresiasi para pemilik RS Cepoko yang sebagian merupakan tim medis dan dokter spesialis di rumah sakit ternama di Kota Semarang.
“Kami mengaturkan terima kasih kepada seluruh owner RS Cepoko yang juga merupakan dokter-dokter spesialis. Dengan dokter handal ini pastinya akan lebih profesional, dan handarbeni (merasa memiliki-red),” katanya.
Menurutnya, peresmian RS Cepoko ini merupakan bagian dari kolaborasi antar stakeholders dengan pemerintah kota di bidang kesehatan.
“Ini merupakan rumah sakit ke 34 yang ada di Kota Semarang. Diharapkan pemerataan fasilitas kesehatan bisa menjangkau seluruh kecamatan. Seperti contoh di Kecamatan Tembalang, sudah banyak rumah sakit berdiri seperti RS Diponegoro, RSWN, hingga Unimus dengan RS Primaya,” katanya.
Wali Kota Semarang ini meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk melakukan mapping tempat-tempat yang belum memiliki rumah sakit. “Kita dorong agar bisa dibangun,” katanya.
Dirinya bahkan mendorong agar rumah sakit bisa memiliki spesifikasi khusus, seperti spesialis operasi ambeien atau wasir yang dimiliki RS Cepoko.
“Di sini ada spesialisasi operasi ambeien, ini kan bisa jadi jujugan. Kita harapkan semua bisa berkolaborasi, berharap RS punya keunggulan dan kekhasan masing-masing untuk pelayanan terbaik di Kota Semarang,” katanya.
Sementara itu, Komisaris Rumah Sakit Cepoko, Anang Budi Utomo mengatakan, pembangunan RS ini telah melalui studi kelayakan. Tujuannya, selain ingin berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga menjangkau masyarakat pinggiran dan mendekatkan aksesibilitas masyarakat di Gunungpati.
“Terlebih, di Kecamatan Gunungpati belum ada RS, sehingga kalau ada warga sakit mereka larinya ke RSUD Kabupaten Semarang di Ungaran, atau ke bawah jaraknya paling dekat itu 10,2 km. Padahal kalau orang sakit butuh pertolongan cepat harus lebih dekat jaraknya,” terang Anang yang juga merupakan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang.
Selanjutnya, kata Anang, setelah diresmikan oleh Wali Kota Semarang, pelayanan IGD akan mulai berjalan 24 jam. “Kemudian Senin poli-poli mulai buka. Pelayanan IGD karena darurat sudah bisa pakai BPJS,” kata dia.
Direktur RS Cepoko, Muhammad Ridwan menyebut, ada pelayanan rawat jalan IGD untuk emergency dan poliklinik di RS Cepoko.
“Poliklinik kami memiliki poli bedah, poli mata, poli penyakit dalam, poli gigi sesuai dengan standar. Ruangan kami ada 50 tempat tidur tipe D, ada ruang VIP semua standar menggunakan AC walaupun kelas 3. Ada layanan ICU, PiCU, NICU dan kamar bedah, CSSD hingga bank darah,” jelasnya.
Hery Priyono