blank
SRC Otran Jalan Krakal Desa Tanuharjo, Kecamatan Alian, Kebumen, mengear bazar dan temu pelanaggan, Jumat 2/2 sore.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Di tengah persaingan ketat toko swalayan kecil, Minarto (43), pemilik minimarket  di Desa Tanuharjo, Kecamaran Alian, Kebumen, memiliki berbagi kiat untuk mengembangkan usahanya.

Salah satu kunci sukses pemilik Sampoerna Retail Community (SRC) Otran mampu bersaing yakni mengutamakan pelanggan dekat rumah agar terus berbelanja  di tokonya. Dia juga memprioritaskan pelanggan sebagai mitra yang harus dirawat, dilayani dengan baik supaya tak pindah ke toko lain.

Perlahan namun pasti, usahanya makin berkembang. Bahkan SRC Otran yang berlokasi strategis di tepi jalan menuju objek  wisata pemandian air panas Krajal Alian itumemiliki omset sekitar Rp 10 juta per hari. Minarto juga telah membuka satu lagi minimarket di Desa Karangkembang,

Padahal, bapak empat anak itu mengaku, semula hanya memiliki konter hp di emperan toko pada 2008.Tepatnya di perempatan Jalan Krakal atau Pasar Kubang, Desa Tanuharjo, Alian. Namun pria ini sepertinya tak mudah menyerah. Ia mampu menangkap peluang sebagai  pelaku wirausaha.

blank
Wajah depan SRC Otran, minimarket milik Minarto di Jalan Krakal, Desa Tanuharjo, Kecamatan Alian, Kebumen. (Foto:SB/Komper Wardopo)

Setelah konter hp makin menjamur, Minarto mengembangkan usahanya dengam membuka warung eceran. Pelan namun pasti, pria ini juga terus menambah pelanggan. Hingga 2018 dia bertemu perwakilan SRC yang menawarkan pendampingan usaha, manajemen dan bisnis minimarket.

Minarto pun makin semakin bersemangat meluaskan usahanya. Bahkan dari emperan toko perlahan bisa membuka warung kelontong dan kemudian meningkat menjadi minimarket.

Apalagi setelah tergabung  di SRC, dia memperoleh banyak tips menata dagangan menjadii lebih menarik, ruangan lebih rapi dan terang, serta  promosi dagangan melalui platform digital.

Kini minimarket SRC Otran telah mempunyai  pelanggan sekitar 400 orang. Mereka warga Desa Tanuharjo, Karangkembang, Karangtanjung,  Kalijaya dan sekitarnya di Kecamatan Alian. Bahkan minimarket itu buka 24 jam, mempekerjakan sekitar 15 karyawan.

Setiap tahun Minarto mengadakan bazar atau pasar murah sekaligus temu pelanggan dengan menyediakan hadiah utama mesin cuci. Bersamaan bazar, dia mengundang semua pelanggan, sekaligus memberi bonus dan menurunkan sedikit harga barang.

Uniknya, nama Otran yang membawa hoki bagi minimarketnya itu ternyata plesetan dari panggilanya, Narto. Namun dibalik menjadi Otran. Keren juga ya.

”Bagi saya, pelanggan itu mitra yanga harus kami layani sepenuh hati.Kami juga dituntut kreatif  mengembangakan usaha agar mampu bersaing dengan toko lainnya,”jelas Minarto saat mengadakan bazar, Jumat (2/2) sore, di tokonya.

Bazar tersebut rupanya juga mengundang sejumlah pengusaha minimarket dan warung kelontong yang tergabung dalam SRC se Kebumen. Mereka pun saling bediskusi, tukar pengalaman sembari temu kangen.

Muhammad Ridho Aldily selaku pendamping atau coach SRC menambakan, pihaknya telah memberikan  pendampingan kepada puluhan mitra bisnis di Kebumen sejak dari nol mulai 2017 lalu. Seperti SRC Otran, dari awal dia memberi pendampingan manajemen, tata letak dagangan,  pemilihan barang, hingga lokasi dagangan dan warna tembok toko agar terlihat lebih bersih dan menarik.

Ridho pun mengakui, perkembangan SRC di Kebumen tergolong bagus. Bahkan terbaik untuk area Jateng selatan. Para pengusaha minimarket binaan SRC itu juga terus membangun komunikasi dan silaturahmi sebagai upaya terus meningkatkan usahanya.

Seperti saat bazar di SCR Otran milik Minarto. Para pengusaha kecil itu menyempatkan  bertemu sebagai ajang silaturahmi dan tukar pengalaman.Minarto pun menjamu para pelaku usaha eceran itu makan sore secara prasmanan.

 Komper Wardopo