SEMARANG (SUARABARU.ID) – Rencana pembangunan Perpustakaan Daerah (Perpusda) di Kota Semarang bakal terealisasi pada 2025 mendatang.
Hal ini disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Balai Kota Semarang, baru-baru ini.
Menurut Mbak Ita, biasa ia disapa, pihaknya telah mengajukan anggaran untuk pembangunan ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Besar anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 10 miliar.
“Jadi tahun 2025 rencananya (Pembangunan Perpusda),” ujar Mbak Ita.
Menurut Mbak Ita, pemerintah Kota Semarang sebelumnya telah membuat desain rencana pembangunan perpusda dan telah diajukan ke Perpusnas RI. Akan tetapi, pengajuan desain tersebut belum sesuai menurut tim survei.
Pemkot Semarang, selanjutnya membuat desain ulang dan mengajukan kembali di tahun 2024 ini. Dengan pengajuan kembali, harapannya pada 2025 mendatang, Kota Semarang sudah memiliki Perpusda yang lebih baik.
“Bukan saling menyalahkan, namun kemarin dari Perpusnas berubah-berubah terus keputusannya. Saat lalu, kami sudah oke. Melalui zoom. Tempatnya sudah kami buat, tapi ternyata tidak sesuai,” terangnya.
Pemkot Semarang kemudian mengajukan kembali desain untuk pembangunan Perpusda di tahun 2025. Dirinya mengaku jika saat ini Kota Semarang memang belum memiliki perpustakaan yang besar. Namun, ada percontohan perpustakaan di setiap kecamatan. Selain itu, perpustakaan Kota Semarang juga sudah digitalisasi, sehingga bisa diakses di manapun.
Pada 2025 nanti, pihaknya berencana tidak hanya membangun perpustakaan, namun juga kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) agar lebih bagus.
“Dengan kantor lebih besar, bisa membuat nyaman anak-anak atau masyarakat yang datang. Nanti untuk perpustakaan akan menggunakan anggaran DAK (dana alokasi khusus). Rencananya, di Srondol Banyumanik,” Imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Arpus Kota Semarang, Endang Sarwiningsih mengatakan, Perpusda Kota Semarang masih bergabung dengan Kantor Kecamatan Banyumanik.
“Insya-Allah kami masih mengajukan anggaran DAK ke Perpusnas RI tahun 2024. Tahun 2025, diharapkan bisa berdiri bangunan perpustakaan di Jalan Setia Budi, Srondol,” ungkapnya.
“Kita membangun perpustakaan berstandar nasional mengacu pada ketentuan UU 43/2007. Rencananya akan dibangun sebanyak 12 ruangan yang diperuntukkan untuk ruangan anak-anak, lansia, dewasa, difabel, tunanetra, dan sebagainya, termasuk audio visual. Jadi seperti Perpusda kabupaten atau kota lain yang memperoleh DAK,” jelasnya.
Hery Priyono