SEMARANG (SUARABARU.ID) – Koordinator atau perwakilan Sekolah Dasar (SD) Negeri Kemijen 01, Kelurahan Kemijen Semarang Timur, Retno Kusumaningtyas merasa bersyukur mendapatkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) dari PT PLN Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang.
Retno mengatakan, pihaknya saat ini memang masih membutuhkan beberapa kebutuhan di sekolahnya untuk menunjang kelancaran dalam proses belajar mengajar.
“Alhamdulillah kami menerima bantuan dari PT PLN Indonesia Power, yakni beberapa white board, karena kami saat ini memang membutuhkan white board. Ada beberapa kelas yang harus diganti,” ujar Retno.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Indonesia Power yang telah memberikan bantuan sesuai kebutuhan sekolah. Dirinya berharap kegiatan seperti ini terus berkelanjutan.
Menurut Officer Community Development PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, Dadan Budiansyah, pihaknya selama ini selalu konsen dan memperhatikan pada dunia pendidikan yang ada di wilayah sekitar perusahaan.
Hari ini, PT PLN Indonesia Power UPB Semarang menyerahkan bantuan kepada dua sekolah di wilayahnya, yakni di SD Negeri Kemijen 01, dan SD Negeri Tambakrejo 2 Semarang.
“Kami menggandeng Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah memberikan bantuan di dua sekolah. Bantuan yang kami berikan adalah sesuai yang dibutuhkan sekolah, guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah masing-masing,” terang Dadan.
Bantuan yang diberikan diantaranya 2 sound potable, beberapa white board, dan juga tempat sampah.
Selain bantuan sarana dan prasarana, PT PLN Indonesia Power UBP Semarang juga mempunyai program beasiswa yang diperuntukkan pada pendidikan SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Sementara itu Lurah Tambakrejo, Sukiswo mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PT PLN Indonesia Power UBP Semarang dan IZI Jateng yang telah memberikan bantuan sarpras kepada sekolah di wilayah Tambakrejo maupun Kemijen.
“Selaku pemangku wilayah kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa membantu meningkatkan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing,” kata Sukiswo.
Ia menyebut, masih ada sejumlah sekolah di wilayahnya yang membutuhkan bantuan. Karena pendanaannya masih mandiri (dari pemilik pribadi). Bahkan ada sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang masih terabaikan.
Ning S