blank
PELATIHAN - Kepala Disnaker Pemkab Batang Rakhmat Nur Fadilah meninjau pelaksanaan pelatihan. (Foto: Diskominfo)

BATANG (SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang Rakhmat Nur Fadilah melakukan monitoring pelatihan berbasis kompetensi program pangkas rambut dan tata boga melalui dana anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil tembakau (DBHCHT).

“Hari ini saya melakukan monitoring perkembangan para peserta pelatihan berbasis kompetensi yang sedang berjalan untuk pelatihan pangkas rambut di Tersono dan pelatihan tata boga di Bawang,” kata Kepala Disnaker Batang Rakhmat Nur Fadilah saat ditemui usai monitoring pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Kamis (5/10/2023).

Lokasi Tersono dan Bawang ini dipilih agar mempermudah peserta datang ke pelatihan, karena jaraknya dekat dengan rumah mereka, karena menurutnya jika bertempat di Kantor maka akan memakan jarak yang sangat jauh. “Dengan lokasi yang dekat para peserta lebih antusias dalam menangkap ilmu-ilmu yang diberikan oleh instruktur masing-masing program pelatihan,” jelasnya.

Berdasarkan laporan, pihaknya menjelaskan banyak peserta yang di tolak, karena sangat banyak yang mendaftar melebihi jumlah kuota yang tersedia. “Hal ini membuktikan banyaknya minat masyarakat Kabupaten Batang dalam meningkatkan kompetensi sangatlah tinggi,” ungkapnya.

Ke depan setelah para peserta lulus pelatihan diharapkan kompetensi yang diperoleh bisa digunakan dalam bekerja atau berwirausaha. “Semoga yang kemarin mendaftar ditolak, kalau membuka pelatihan lagi harus segera ikut kembali mungkin rejekinya tahun berikutnya,” harapnya.

Sementara itu, salah satu Instruktur Pelatihan Pangkas Rambut Dimas mengatakan, bahwa pelatihan pangkas rambut kebanyakan pesertanya orang Tersono. “Di sini peserta diajarkan keahlian memotong rambut standar barbershop saat ini, serta pelayanan kepada pelanggan yang datang harus menjaga attitude,” terangnya.

Pada pelatihan pangkas rambut ini memang peserta seluruhnya belum mempunyai kemampuan memotong rambut. Tetapi, lanjut dia, setelah beberapa hari sudah ada peningkatan kemampuan mereka mulai luwes memotong rambut dengan melihat bagaimana cara memegang guntingnya.

“Kebanyakan dari mereka setelah lulus pelatihan, ingin membuka usaha potong rambut sendiri. Tapi saran saya lebih baik ikut bekerja dengan orang terlebih dahulu, soalnya kalau membuka usaha sendiri langsung pressure sangat besar jika sewaktu-waktu ada kesalahan,” ujar dia.

Nur Muktiadi