WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, Polres Wonosobo menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama berbagai tokoh masyarakat, pemuda dan kalangan jurnalis di Joglo Mudal Mojotengah Wonosobo.
Tema yang diangkat kali ini “Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Aman dan Damai saat Pemilu 2024 dari Perspektif Masyarakat Kabupaten Wonosobo”. Baik aspek yang terkait dengan kerukunan beragama, kearifan lokal maupun pemberitaan di media.
FGD menghadirkan nara sumber H A Kholik Arief (tokoh masyarakat/mantan Bupati), Arifin Shidiq (akademisi/Katib Syuriah PCNU), Z Sukawi (Rektor Unsiq Jateng di Wonosobo/Ketua FKUB) dan Muharno Zarka (wartawan).
Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi melalui Wakapolres Wonosobo, Kompol Andi Setiyo Wibowo, SSi SIK menyampaikan tujuan FGD yang digelar menjelang Pemilu 2024 tersebut.
Dikatakan, melalui FGD ini menjadi wadah dalam mendengar berbagai pandangan dari masyarakat mengenai Pemilu 2024 mendatang khususnya di wilayah Wonosobo.
“Salah satunya FKUB yang membawa nilai-nilai keagamaan dan memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan beretika. Mewujudkan pesta demokrasi yang toleran karena ada perbedaan identitas satu sama lain,” ungkapnya.
Selain itu, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktifis mahasiswa dan wartawan juga dilibatkan guna memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Wonosobo.
“Dalam hal ini peran berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan situasi aman dan damai sesuai karakter masyarakat lokal Wonosobo sangat dibutuhkan di tahun politik ini,” ujarnya.
Kearifan Lokal
Disebutkan, keterlibatan anak muda juga menjadi perhatian. Pasalnya pada Pemilu 2024 mendatang jumlah generasi muda atau generasi Z yang turut serta menentukan jumlah suara cukup banyak.
“Tokoh pemuda yang hadir sebagai perwakilan generasi muda yang lebih energik yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam proses Pemilu damai dan bermartabat,” ucapnya.
Tidak kalah penting, peran jurnalis dan media juga menjadi perhatian yang memiliki peranan kunci dalam menyebarkan informasi yang akurat dan seimbang kepada masyarakat.
“Media atau wartawan punya posisi penting dalam ikut menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif. Sebagai penyebar informasi, media bisa mempengarui opini masyarakat. Karena itu, dibutuhkan pemberitahuan yang menyejukkan ketimbang yang bersifat provokatif,” ujarnya.
Wakapolres menambahkan dengan FGD ini dapat memberikan gambaran bagi pihaknya dalam pengamanan yang baik saat menjelang, pelaksanaan hingga paska Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya, sistem pengamanan pemilu baik pra, saat pelaksanaan, hingga pasca pemilu harus dengan pendekatan masyarakat lokal. Ketika sudah ada pendekatan dengan elemen masyarakat, maka bila terhadi konflik penanganannya akan lebih mudah.
Pendekatan dengan kearifan lokal akan semakin mudah dalam upaya pencegahan secara preventif terhadap hal-hal yang mungkin terjadi di tengah masyarakat saat pelaksanaan pesta demokrasi.
“Kita punya Bhabinkamtibmas dan Polisi RW maupun anggota keseluruhan wajib melakukan pendekatan dengan masyarakat. Sehingga tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif,” tandasnya.
Muharno Zarka