Oleh : Deny Ana I’tikafia
Lebaran Ketupat atau Riyoyo Kupat adalah sebuah tradisi peringatan hari raya Idul Fitri di Indonesia, khususnya oleh masyarakat Jawa. Lebaran Ketupat biasanya dilaksanakan pada hari kedelapan hari raya Idul Fitri, yang artinya pada 8 Syawal dengan ditandai memakan Ketupat.
Tradisi ini sudah turun temurun di daerah Jepara , Pekalongan dan bahkan sekarang hampir di seluruh daerah pantura Jawa Tengah.
Sudah banyak dilegendakan, sejarah lomban menurut versi Jawa, namun jauh sebelum itu, sebetulnya dalam ajaran Islam sudah diajarkan apa makna dari lebaran lomban.
Sabda Rasullulla SAW, “Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun.” (HR. Muslim)
Mencermati esensi dari sabda Rasullullah SAW tersebut, sebagai umat Islam seharusnya dan sepantasnya meneladani ajaran tersebut dengan mengamalkannya.
Dalam prakteknya, sangat dianjurkan 6 puasa syawal itu tidak harus berurutan dari syawal hari kedua sampai dengan tanggal 7 syawal. Namun dapat dilaksanakan selama bulan syawal.
Marilah mumpung masih banyak waktu untuk melaksanakannya, kita niati untuk puasa syawal, turut nguri uri ajaran agama Islam dan yang pasti, mendapat pahala setara puasa setahun.
Kita harus berpegang teguh pada ajaran agama, tidak hanya ikut mempersiapkan dan memperingati lebarannya saja. Dengan berpuasa, insyaallah badan menjadi sehat wal afiat.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath)
Penulis adalah Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jepara