JEPARA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Jepara melakukan antisipasi dini menyambut pemudik mengiringi puasa dan Idulfitri 1444 Hijriyah. Dalam pendataan pemkab, terdapat 500 angkutan berbagai jenis yang akan melayani pemudik.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat menyampaikan materi pada High Level Meeting Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 144 Hijriyah.
Kegiatan berlangsung di Gedung Shima Jepara, Senin (20/3/2022) siang. Acara dihadiri Penjabat Bupati Jepara (Pj.) Edy Supriyanta dan perwakilan Forkopimda. Pesertanya kepala organisasi perangkat daerah, forkopimda, direksi BUMD, dan organisasi masyarakat.
Menurut Edy Sujatmiko, pihaknya telah memetakan prediksi arus mudik dan arus balik. Puncak arus mudik diperkirakan pada 21 April 2023. Setelah Idul fitri, pihaknya memprediksi ada dua kali pucak arus balik. “Puncak arus balik pertama pada tanggal 25 dan 26 April. Sedangkan puncak arus balik kedua pada 29 April 2023 sampai 1 Mei 2023.
“Karena pada tanggal 27 dan 28 April 2023 sudah masuk kerja tapi diapit banyak hari libur. Kami akan buat edaran larangan cuti ASN pada kedua hari itu,” kata Sekda.
Untuk melayani pemudik di Jepara, ada 500 angkutan berbagai jenis. “Angkutan umum antarkota antarprovinsi 84 unit,” kata Edy Sujatmiko saat mengawali rinciannya.
Kemudian 114 bus antarkota dalam provinsi, 92 angkutan kota, 135 angkutan pedesaan, dan 33 travel atau antarjemput.
Untuk pelayanan warga Karimunajawa, terdapat KMP Siginjai berkepasitas 260 penumpang per hari, dan dan KMC Ekspess Bahari 3F berkapasitas 400 penumpang per hari. “Selain itu, disiagakan KMC Ekspress Bahari 1C. Jika perlu ditambahan,” tambahnya.
Terkait kondisi jalan, dia menyebut jalan nasional dari Welahan sampai Bakalan ditangani dengam rehabilitasi aspal hotmix sebelum lebaran. Setelah lebaran, akan dilakukan pengecoran.
Saat memberi arahan pada acara tersebut, Pj. Bupati menegaskan agar paparan Sekda Edy Sujatmiko benar-benar dipahami. “Ini hajat masyarakat yang dinanti-nantikan,” katanya.
Dia juga menegaskan tidak ada cuti untuk pejabat dan subkoordinator. Selanjutnya kepala dinas yang membidangi masing-masing bahan kebutuhan pokok, untuk memastikan tidak ada bahan yang kurang. “Dinas Perhubungan terus koordinasi dengan Pak Kapolres,” tambahnya.
HADEPE / Bkp