JEPARA (SUARABARU.ID) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Jepara beberapa hari yang lalu bukan saja mengakibatkan banjir di sebagian wilayah, namun juga mengakibatkan longsor. Bahkan di sebagian wilayah Kecamatan Batealit juga terjadi amukan angin puting beliung.
Adalah Ustadz Syukron, warga desa Sumosari Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara yang menjadi salah satu korban tanah longsor. Warga RW. 03 dukuh Jambu desa Sumosari itu tidak mengira sebagian rumahnya amblas tergerus longsor sampai kedalaman 5 meter.
” Istri saya pagi itu sedang masak persiapan untuk sarapan pagi, anak-anak saya masih tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh di belakang rumah. Saya dan istri langsung menyelamatkan diri, ternyata sebagian rumah saya longsor,” tutur Ustadz Syukron yang juga Kepala Madrasah Diniyyah Darul Huda Sumosari.
Akibat musibah tersebut diperkirakan mengalami kerugian sebesar 50 juta lebih. Ia berencana membangun kembali di sebelah rumahnya karena membangun kembali di tempat semula sangat berisiko. Meskipun demikian ia tetap ingin membangun senderan yang akan menopang rumah induk.
Musibah juga dialami oleh K. Abdul Hamid warga desa Batealit RT. 17 RW. 04 kecamatan Batealit Jepara. Pada hari Ahad, 26 Februari 2023 pukul 03.00 WIB. Ia dikejutkan suara menggelegar yang diakibatkan robohnya tembok rumah akibat puting beliung. Setidaknya 14 rumah lainnya di desa Batealit juga mengalami kerusakan akibat puting beliung. K. Abdul Hamid yang sehari-hari mengajar di Madrasah Diniyyah Matholius Sa’adah Batealit itu merasa bersyukur karena akibat musibah tersebut tidak ada korban jiwa.” Saya bersyukur, meskipun terkena musibah puting beliung, tetapi tidak ada korban jiwa. Karena peristiwanya jam 03.00 malam,” tutur K. Abdul Hamid yang juga sebagai pengurus NU ini.
Plh. Ketua LP Ma’arif NU Jepara, Mualimin didampingi pengurus lainnya, Achmad Makhali, Ruswanto, H. Muhammad Idhom, H. Subekhan, dan Junaidi, Pengurus MWC LP. Ma’arif NU Batealit pada hari ini, Selasa, 28 Februari 2023 langsung menuju ke kediaman dua orang guru Madrasah Diniyah di Batealit tersebut untuk menyampaikan simpati dan bantuan kepada korban. ”
Kami menyampaikan keprihatinan atas musibah ini, semoga Panjenengan sabar. Dan ini sekadar bentuk kepedulian LP Ma’arif NU Jepara untuk anggotanya yang terkena musibah. Tidak banyak hanya untuk meringankan beban Panjenengan,” tegas Mualimin.
Adapun bantuan yang diberikan oleh LP Ma’arif NU Jepara kepada Ustadz Syukron sebanyak 2 juta rupiah. Sedangkan K. Abdul Hamid mendapat bantuan dana 1, 5 Juta rupiah.
Program peduli bencana sebelumnya juga diberikan oleh LP Ma’arif NU Jepara kepada warga desa Sowan Kidul yang sampai hari ini daerahnya masih tergenang air. Sebanyak 187,5 kg beras, 10 DOS mie instan, 50 pcs super pel, dan 50 UC vitamin disampaikan kepada warga desa Sowan Kidul yang terdampak banjir. (Sub)