blank
Pedagang beras di pasar Baru Kudus.Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus terus melonjak. Untuk harga beras jenis Umbuk Wangi atau kualitas super kini telah menembus Rp 15 ribu per kilogram di tingkat eceran.

Kenaikan harga ini cukup tinggi mengingat harga normal beras jenis ini berada di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kilogram.

“Harganya sudah naik sejak sebulan terakhir,”kata Muslikah, pedagang pasar Baru Kudus, Kamis (9/2).

Untuk beras jenis SS kualitas premium, harga saat ini mencapai Rp 12.500 per kilogram, naik dari harga biasanya yang berada di kisaran Rp 11.000 per kilogram.

Sedangkan untuk beras IR 64 kualitas medium saat ini sudah mencapai Rp 10.500 per kilogram, naik dari harga normal yang ada di kisaran Rp 8.500 sampai Rp 9.000 per kilogram.

Menurut Muslikah, naiknya harga beras ini sudah terjadi di tingkat pedagang besar. Pihaknya sebagai pengecer hanya mengikuti saja kenaikan harga yang terjadi.

“Pembeli banyak mengeluh atas kenaikan harga beras ini,”tandasnya.

Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen, Mochammad Minan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog terkait kenaikan harga beras.

Menurutnya, operasi pasar akan terus dilakukan agar harga beras bisa kembali normal.

Sementara, Kepala Gudang Bulog Kudus Eko Setyawan mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog Kudus berada di angka 78.200 ton.

Jumlah tersebut terbilang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir bulan Februari mendatang.

“Stok yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan masyarakat sampai akhir bulan ini,”kata Eko.

Disinggung soal kenaikan harga beras yang terjadi, Eko mengatakan dari Bulog secara rutin melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) alias operasi pasar melalui toko ritek yang ada di pasar-pasar yang ada di Kudus.

“Sudah kami lakukan SPHP di beberapa pasar,”tandasnya.

Menurut Eko, kenaikan harga beras saat ini kemungkinan terjadi akibat berkurangnya stok beras di pasaran. Bencana banjir yang terjadi di Kudus beberapa waktu lalu, banyak membuat petani gagal panen.

“Belum juga faktor keterbatasan pupuk bersubsidi dan mahalnya pupuk nonsubsidi, juga berpengaruh pada kenaikan harga beras,”tandasnya.

Ali Bustomi