WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Suasana riang ria walimatul ursy di Rumah Makan ‘Laras’ Kecamatan Slogohimo (sekitar 40 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri), mendadak ‘heboh’ oleh teriakan permohonan dari ibu-ibu: ”Pak Ganjar foto………”
Dengan tawa lepas yang khas dan senyum familiar, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun mengabulkan permintaan foto bersama yang disampaikan spontan oleh ibu-ibu, yang saat itu sama-sama hadir njagong manten.
Dalam suasana riang ria, Ganjar pun cepat cair di tengah suka cita resepsi mantenan yang ditingkah manuver ibu-ibu yang minta foto bersama tersebut. Serta merta, Orang Nomor Satu di Provinsi Jateng ini, menggendong seorang balita bernama Putri, untuk diajak foto bersama.
”Putri itu keponakan saya, anak dari Ahmad Muzaini,” tutur Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Mubarok SKM,MM.
Hari Sabtu (26/11), Mubarok bersama istri (Suparti STr.Keb), menggelar acara pernikahan putri bungsunya. Yakni Fatimatuzzahra yang berjodoh dengan pria idamannya, Gita Prawira, putra dari Ir Sutikno Hamzah MBA (Alm)-Ir Ccik Mufidha.
Mubarok, dikenal sebagai tokoh senior Banser, yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Wonogiri.
Adat Jawa
Event The Wedding yang digelar oleh Mubarok, berlangsung meriah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hadir mengenakan batik lengan panjang, celana warna gelap dan berpeci hitam.
Resepsi perhelatan manten putri bungsu Mubarok-Suparti ini, digelar dalam tata adat Jawa. Pengantin bersama orang tua, keluarga, pihak besan serta para among tamu, hadir mengenakan busana Kejawen.
Usai foto bersama, Ganjar Pranowo yang Gubernur Jateng dua periode ini, memberikan ucapan selamat kepada pasangan sejoli manten Fatimatuzzahra Khairunisa-Gita Prawira dengan memberikan jabat tangan. Teriring doa semoga menjadi keluarga yang bahagia, sakinah, mawadah, warohmah.
Ucapan selamat juga diberikan kepada Mubarok dan istrinya serta dengan pihak besan. ”Matur nuwun Pak Gubernur,” ujar Mubarok.
Kepada ibu-ibu yang tadi mendaulat minta foto bersama, Ganjar yang putra kelahiran Karanganyar, Jateng, Tanggal 28 Oktober 1968 ini, berpamitan sambil melambaikan tangan. ”Sudah ya ibu-ibu, saya pamit…..” dan dijawab serentak: ”Matur nuwun Pak Ganjar.”
Bambang Pur
