blank
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki cek alat alat kelengkapan yang dimiliki BPBD Kendal.(FOTO:SB/ Sapawi)

KENDAL(SUARABARU.ID)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Kendal, menggelar ‘Apel Siaga Bencana’ dalam menghadapi musim hujan serta pengukuhan Relawan Sar Arnavat Polres Kendal, di Alun – alun Kota Kendal, Kamis (3/11/2022).

Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki menjadi pemimpin apel ini, mewakili Bupati Kendal, Dico M Ganinduto yang berhalangan hadir karena sesuatu hal.

Windu Suko Basuki mengucapakan terima kasih atas dilakukannya apel Siaga Bencana ini dan mengucapkan selamat atas dikukuhkannya SAR Arnavat Polres Kendal, dengan slogan “Sepenuh Hati, Sepenuh Jiwa Demi Kemanusiaan”.

“Laksanakan tugasnya dengan baik, profesionalitas, serta asah terus kemampuan personil,”pintanya.

Usai melakukan apel, Windu Suko Basuki beserta Forkopimda menyempatkan untuk meninjau alat penunjang yang dimiliki BPBD. Peninjauan dimulai dari armada kendaraan roda dua, perahu karet/sekoci, dapur darurat, penerangan hingga tekonologi drone sebagai alat pendukung dalam melakukan pemetaan lokasi bencana.

“Saya berharap, pihak terkait dapat mencegah atau mengurangi potensi terjadinya bencana, karena tingginya curah hujan. Maka dari itu bisa dilakukan pembersihan saluran air atau drainase sehingga potensi banjir dan longsor bisa ditanggulangi lebih cepat,” ujar Windu Suko Basuki.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistiyo mengatakan, personel relawan dipersiapkan terutama untuk banjir dan longsor yang ada di Kabupaten Kendal. Yang tidak kalah penting adalah warga masyarakat yang ada di Kabupaten Kendal.

“Kami mempersiapkan personel baik relawan maupun TNI/ Polri serta komunitas-komunitas yang lain,”kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistiyo.

Sigit mengaku, tugas para relawan dalam kondisi musim hujan, yakni harus membersihkan sampah dan memotong pohon-pohon yang sudah mulai tumbuh tinggi.

Data dari BPBD Kabupaten Kendal, kejadian bencana periode Januari 2022 – Oktober 2022 tercatat sabanyak 123 kejadian, bencana alam didominasi oleh bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

“Selama adanya kejadian banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, dampak yang diakibatkan adalah, sekitar 5.928 rumah terendam, 126 rumah rusak ringan, 15 rumah rusak berat, dua jalan amblas/ terputus, tiga jembatan putus dan polusi udara. Sapawi