Oleh: Ainur Rizki Kurniasari, S.Pd.
Tidak dipungkiri bahwa mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi oleh sebagian besar peserta didik. Saat ditanyakan alasannya, rata-rata mereka menjawab bahwa fisika mirip dengan matematika, yaitu berkaitan dengan rumus dan hitungan.
Didasari dengan rata-rata peserta didik memang kurang menyukai hitungan, maka mereka menganggap bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sulit. Alasan lainnya adalah anggapan guru fisika yang killer dan kurang ramah di depan peserta didik, hal itu menambah semakin rendahnya minat dalam belajar fisika.
Mengetahui hal tersebut, saya sebagai guru fisika, muncul ide untuk membuat peserta didik minat dan senang dengan fisika.
Cara pertama yang saya terapkan adalah membuat trik-trik cepat menghafal rumus, salah satunya dengan singkatan-singkatan yang menarik dan mudah diingat oleh para peserta didik. Di samping itu, di setiap sudut sekolah, di pohon yang ada di lingkungan sekolah, ditempeli berbagai rumus fisika, dengan tujuan agar peserta didik selalu melihat dan mengingatnya.
Cara yang kedua adalah dengan mengaitkan ilmu fisika dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya murid diminta membayangkan kalau tidak ada listrik, apa yang akan terjadi? Nah, listrik merupakan salah satu ilmu fisika, dari situlah maka peserta didik lebih termotivasi mempelajari fisika.
Cara yang ketiga agar fisika menjadi menyenangkan yaitu dengan mengubah cara mengajar. Selama ini, metode yang digunakan adalah metode ceramah saja. Ini membuat peserta didik cenderung bosan dan kurang memahami konsep fisika, karena mereka tidak mengalaminya secara langsung.
Di sini, saya mulai mengubah metode mengajar saya, yaitu dengan menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif yang dapat mengaktifkan peserta didik dan meningkatkan cara berpikir kritis pada peserta didik.
Model pembelajaran yang saya terapkan adalah PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning) dengan metode demonstrasi, karena model pembelajaran tersebut menurut saya sangat cocok untuk pembelajaran fisika. Melalui model ini peserta didik diajak untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan menciptakan sebuah proyek.
Di samping itu juga, model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning) merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku sekarang ini.
Problem Based Learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri (Hmelo-Silver, 2004; Serafino& Cicchelli, 2005 , Egen dan Kauchak, 2012: 307).
Menurut Yunin Nurun Nafiah (2014), tugas guru dalam rangka meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah dengan menyediakan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa menggunakan keterampilan berpikir.
Model pembelajaran PBL adalah salah satu model pembelajaran yang dapat menyediakan lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis. Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Dengan demikian, dengan penerapan model pembelajaran inovatif seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, berpikir kritis, serta kreativitas peserta didik.
Cara yang keempat yang dapat membuat peserta didik senang dengan fisika adalah, di sela-sela pembelajaran, guru menyelipkan kuis, yang dapat menjawab dengan benar maka akan mendapatkan reward. Apresiasi guru terhadap prestasi siswa sangat disarankan untuk dilakukan karena peserta didik merasa upayanya dihargai, dengan demikian peserta didik akan selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran fisika.
Cara yang kelima, adalah dari segi guru itu sendiri. Sebagai guru fisika, sebaiknya selalu menjaga penampilan yang menarik, ramah, dan selalu sabar dalam membimbing peserta didik, agar peserta didik tidak semakin terbebani. Jika ingin peserta didik sudah diberikan gambaran awal dari guru fisika yang killer, maka mereka akan semakin terbebani dan akibatnya menjadi tidak tertarik dengan mata pelajaran fisika.
Demikian, hal yang dapat saya paparkan mengenai cara-cara agar peserta didik tertarik dalam belajar fisika. Semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/2540/2098
https://eprints.uny.ac.id/64995/4/4.%20BAB%20II.pdf
Penulis adalah guru SMK 1 Wikrama, Kelet, Jepara