JEPARA (SUARABARU.ID) – Para pemain ketoprak yang baru saja mementaskan cerita Rainha de Japora pada Sabtu 20 Agustus lalu di alun-alun Jepara turut mendukung Ratu Kalinyamat untuk mendapatkan anugerah pahlawan nasional dari pemerintah pusat. Anugerah pahlawan nasional ini berbeda dengan bintang kehormatan.
Hal tersebut diungkapkan kepada SUARABARU.ID Senin (29/8-2022) terkait dengan datangnya tim verifikasi pengusulan Ratu Kalinyamat dari pemerintah pusat yang akan berada di Jepara Senin hingga Rabu mendatang.
“Kita semua, yang mendukung pentas Ketoprak Rainha de Japora dan menjadi saksi kebesaran, keagungan, dan kejayaan Sri Ratu Kalinyamat, meski hanya dengan mementaskan kembali spirit dan keteladanan Kanjeng Ratu dalam bentuk ketoprak, mendukung sepenuhnya penganugerahan Kanjeng Ratu sebagai pahlawan nasional,” ujar M. Iskak Wijaya, sutradara dan sekaligus penulis naskah.
“Semoga amal ibadah jihad seni-budaya ini mendapat berkah dan kebaikan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Indah dan Mencintai Keindahan, dan Sri Ratu Kalinyamat mendapatkan penghormatan sebagai Pahlawan Nasional,” lanjutnya.
Sementara Yuli Seksiowati, guru SMPN 2 Kembang yang memerankan figur Ratu Kalinyamat menilai, apa yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat layak menjadi teladan para pemimpin dan juga kebanggaan perempuan Indonesia.”Harapan kami beliau finobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia” ujar Yuli yg sudang beberapa kali memerankan figur Ratu Kalinysmat di pentas ketoprak.
Sementara Iwan Cahya, menilai Ratu Kalinyamat adalah seorang pemimpin yang pemberani, nasionalis dan patriotik yang ditunjukkan dengan memberikan bantuan untuk penyerangan penjajah di Malaka dan Ambon. Sebab keberadaan Postugis di kawasan tersebut sangat mengganggu keberadaan Jepara. “Beliau juga telah membawa Jepara ke puncak kejayaannya,” tegas Iwan Cahya.
Pemain ketoprak Buwono S.Pd, dari SDN 1 Damarwulan, menilai Ratu Kalinyamat adalah seorang ratu yang adil paramarta, berbudi bawa laksana, senopati wanita yang gagah perkasa dan anti penjajahan, wanita yang belum ada bandingannya.
Sehingga membuat Jepara menjadi makmur dan termasyhur sampai ke mancanegara.
Menurut Buwono, saat dipimpin Ratu Kalinyamat, Jepara menjadi kerajaan yang maju di berbagai bidang, seperti pertanian, perdagangan, dan kerajinan ukiran. Termasuk hubungan antarnegara. Sang Ratu menjunjung tinggi kerjasama dan solidaritas dengan negara lain, dengan prinsip mitreka satata tidak rela ada penindasan serta penjajahan.
“Dengan gagah berani membawa pasukannya membantu Malaka mengusir Portugis,” tegasnya.
Sementara Sarwijiyanti, M.Pd, Kepala SDN 2 Kunir menilai Ratu Kalinyamat adalah sosok Raja besar yang arif bijaksana, yang mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme membela rakyat dan anti penjajahan. Kepemimpinan dan kepahlawanan beliau layak menjadi contoh pemimpin di semua tingkatan dan juga bangsa Indonesia.
“Jadi kesimpulan saya, Ratu Kalinyamat pantas menjadi pahlawan nasional karena jiwa nasionalis, patriotis, dan anti penjajah itu yang mengilhami para pendiri bangsa ini,” ujarnya.
Menurut Ferry Priantomy Irawan, Ratu Kalinyamat adalah sosok Raja besar yang arif bijaksana, yang mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme membela rakyat dan anti penjajahan, dengan kata lain tanah yang beliau pimpin harus merdeka.
Saking dahsyatnya beliau memimpin Jepara, ada pihak yang ingin mengaburkan sejarah, supaya Ratu Kalinyamat tidak diingat oleh anak cucu dengan membuat narasi hitam dan negatif.
Hal ini dilakukan oleh para penjajah dan yang tidak suka dengan Jepara yang dipandang akan menguasai daerah lainnya.
Di masa lalu Jepara menjadi pintu gerbang perdagangan terbesar setelah Malaka. Dan Jepara perlu dijadikan contoh untuk Indonesia karena terbukti berani menggempur Portugis di Malaka. Dengan demikian sudah pantas dan seharusnya Ratu Kalinyamat dapat diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Hadepe