blank
Lestari Moerdijat. Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sebuah upaya terus dilakukan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, guna menjawab tantangan dan krisis yang menghadang. Kepastian setiap anak bangsa memiliki semangat yang sama, penting untuk segera diwujudkan.

”Sejumlah pakar mengingatkan kita, akan potensi sejumlah ancaman krisis di sektor energi, pangan dan ekonomi di negeri ini. Di sisi lain, dua tahun mendatang pemilu serentak disepakati untuk digelar,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/6/2022).

Menurut dia, semangat sebagai satu bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan harus terus dibangkitkan, untuk menjawab ancaman sejumlah potensi krisis itu.

BACA JUGA: Polresta Surakarta Copot Papan Nama Organisasi Khilafatul Muslimin dan Panggil 5 Pengurus

Diungkapkannya, laporan IMF yang bertajuk World Economic Outlook: War Sets Bank The Global Recovery menyebutkan, pada 2022, ekonomi dunia diperkirakan hanya mampu tumbuh 3,6% lebih rendah daripada sebelumnya, yang diramal sebesar 3,8%. Pada 2023, akan menjadi lebih buruk, karena ekonomi diperkirakan hanya tumbuh 0,2%-0,8%.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia yang relatif rendah, diperkirakan akan berdampak pada sejumlah sektor di Tanah Air. Apalagi dalam waktu dekat, ada ajang kontestasi politik yang rawan memicu krisis, bila tidak dikelola dengan baik.

Disebutkan dia, dalam upaya menjawab berbagai potensi krisis itu, harus selalu dipastikan setiap anak bangsa memiliki pemahaman yang sama terhadap kesepakatan para pendiri bangsa, saat membentuk negara ini.

BACA JUGA: Waluyo Jati dan Darwanto Anggota DPRD Blora Pengganti Antarwaktu

”Pancasila sebagai dasar negara, merupakan kesepakatan yang sudah final sebagai acuan bersikap anak bangsa, dalam mengisi kemerdekaan,” tegas Rerie, sapaan akrab Lestari.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berharap, semangat anak bangsa dalam mewujudkan cita-cita pendiri bangsa lewat realisasi setiap amanah konstitusi, harus terus dijaga konsistensinya.

”Sehingga dalam menghadapi berbagai krisis itu, setiap anak bangsa dapat mewujudkan selarasnya satu kata dan perbuatan, dalam menjawab tantangan dalam bentuk sejumlah krisis,” tegas Rerie.

Riyan