Event yang menyertakan pameran ini, digelar di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Surakarta. Dalam pelaksanaan pameran, salah satu kegiatannya berupa beragam workshop dan creative talk.
Semalam, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, menyatakan, peserta yang duduk beralaskan karpet Rabu (11/5), sangat antusias mengikuti workshop menulis aksara Jawa.
Tampil menjadi pemateri aksara Jawa, Wisnu Adi Kusuma, pegiat aksara Jawa yang mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) ISI Surakarta.
Materi workshop yang diberikan, mengenai pengenalan tentang dasar-dasar aksara Jawa, seperti susunan Hanacaraka, sandangan, hingga penulisan angka. Ini menarik para peserta, yang secara antusias mengikuti dari awal hingga akhir kegiatan.
Menulis Nama
Peserta terdiri atas para mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. Kepada mereka diajarkan tentang bagaimana cara penulisan dan tatanan aksara Jawa yang benar. Selanjutnya, ouput dari workshop ini, peserta dapat menuliskan nama masing-masing dengan aksara Jawa, dengan mendapatkan koreksi langsung dari pemateri.
Salah satu peserta, Marsha Kurniasari asal Wonogiri, yang bersekolah di SMK Marsudirini, menyatakan, alasan tertarik mengikuti workshop ini, karena suka aksara Jawa. ”Ini untuk menambah wawasan,” ujarnya.
Setelah mengikuti workshop, para peserta nantinya bermaksud membagikan ilmu yang telah didapatkan, untuk merancang desain lewat aksara Jawa.
Sebagai pemateri, Wisnu Adi Kusuma, yang sedang meneliti tipografi aksara Jawa khas Pura Mangkunegaran, Surakarta, menjelaskan, aksara Jawa sangat penting untuk dikenalkan dan dilestarikan sebagai warisan nenek moyang. Melalui workshop ini, masyarakat bisa mengetahui keunikan yang ada di aksara Jawa.
Workshop kreatif ini, dirancang sejalan dengan event pameran yang mengangkat karya typeface, yang mensinergikan unsur era modern dan lokal, agar dapat bisa sejalan beriringan.
Bambang Pur
