JAKARTA (SUARABARU.ID) – Ketua Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) Maruli Simanjuntak resmi masuk dalam jajaran pengurus Federasi Judo Internasional (IJF).
Pria yang menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini akan menjabat sebagai Director Commissioner of the IJF Military and Police Commission (Direktur Komisaris Komisi Militer dan Polisi IJF) yang merupakan posisi penting dimana salah satu fungsinya adalah melakukan supervisi implementasi judo di kepolisian dan struktur militer di seluruh dunia.
Maruli mengatakan terhormat dengan jabatan baru yang dipercayakan kepadanya. Dengan posisi tersebut, ia berkomitmen meningkatkan pamor judo Indonesia, baik dari segi peningkatan prestasi atlet elite hingga militer dan polisi.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah IJF berikan kepada saya. Tentu ini menjadi tantangan baru, tetapi yang menjadi penting adalah bagaimana kehadiran saya dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan pamor judo di Indonesia,” kata Maruli saat ditemui di Padepokan Judo Indonesia, Ciloto, Jawa Barat.
Kehadiran Maruli merupakan kali pertama perwakilan Indonesia masuk dalam jajaran federasi judo internasional. Dengan tugas tersebut, Maruli mengatakan akan berkoordinasi dengan IJF terkait kalender event yang akan diadakan untuk militer dan polisi.
“Saya akan berkomunikasi terlebih dulu dengan IJF. Tentu akan lebih bagus apabila turnamen single event tersebut dibawa ke Indonesia. Ini juga bisa meningkatkan prestasi judo dan positioning judo Indonesia,” terang Maruli.
Sebagai informasi, militer Indonesia atlet-atlet berpotensi seperti Ni Kadek Anny Pandini. Perempuan yang berdinas di Jasdam IX/Udayana ini sudah langganan naik podium SEA Games.
Kiprah pertamanya di SEA Games 2011 Jakarta-Palembang, kala ia menyumbangkan medali perak. Pada 2013, Anny berhasil memberikan perunggu dan sukses tersebut berlanjut kala ia mempersembahkan emas untuk Indonesia di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Pada 2019, Anny juga sukses menaiki podium tertinggi di Filipina di kelas 57 kg putri.
“Kita banyak memiliki atlet potensial, dan di antaranya adalah dari kalangan militer. Untuk itu, saya juga ingin menggairahkan kembali olahraga judo ini di militer. Terlebih, kita bisa mendapatkan fasilitas latihan di Cilodong dari TNI juga dari tekad untuk meningkatkan prestasi olahraga judo,” kata Maruli.
Di sisi lain, Maruli juga berterima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) yang telah membuka pintu komunikasi ke IJF sehingga bisa menghasilkan sejumlah keuntungan bagi pengembangan olahraga judo di Indonesia.
Untuk diketahui, diplomasi internasional yang dijalankan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dengan IJF menghasilkan sejumlah benefit untuk Indonesia, yakni program beasiswa training camp (TC) untuk empat atlet ke luar negeri, peningkatan kualitas pelatih, hingga kesempatan untuk menggelar turnamen Internasional pada September lalu.
“Terima kasih kepada NOC Indonesia yang sudah membuka jalan ke IJF, sehingga kami bisa berkomunikasi dan mendapat keuntungan dengan adanya beasiswa untuk 4 atlet kami, dua ke Hungaria dan dua ke Jepang. Fasilitas ini kami dapat karena diplomasi NOC Indonesia yang dikerjakan Ketua NOC Indonesia dan belum pernah dilakukan oleh pendahulunya,” ujar Maruli.
Terkait atlet yang akan dikirim, Maruli mengatakan, PB PJSI telah mengantongi sejumlah nama yang didapat melalui tahap seleksi. Nama-nama ini selanjutnya akan diserahkan kepada NOC Indonesia sehingga proses pelatihan beasiswa dapat segera dilakukan.
“Kami siapkan atlet terbaik, sehingga mereka ini yang diharapkan dapat mewakili Merah Putih di Olimpiade 2024 Paris dan event internasional lainnya,” tambah Maruli.
Muha