SEMARANG (SUARABARU.ID)- Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknik dan Informatika (FTIK) Universitas Semarang (USM) Zhafira Alya, menjadi finalis Putri Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2022.
Zhafira mengaku sangat senang ketika namanya terdaftar dalam Finalis Putri Pemilihan Duta Bahasa Jateng, yang diumumkan melalui Instagram dutabahasa_jateng, pada Selasa (29/03).
“Saya tentu saja merasa senang. rasa tidak percaya juga sedikit muncul dalam benak saya. orang tua saya bahkan sangat senang dan berharap bahwa saya bisa memenangkan ajang duta bahasa jateng ini,” tuturnya.
Zhafira mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan sampai ke tahap finalis, setelah melewati seleksi administrasi, tes wawancara, dan psikotes.
“Saya juga tidak berharap banyak, karena saya mendaftarkan diri saya kepada ajang untuk mencoba peluang yang ada,” ungkap Zhafira.
“Akan tetapi, alhamdulillahnya saya berhasil masuk sampai finalis, yang mana saya sudah melewati seleksi administrasi, tes wawancara, dan psikotes,” lanjutnya.
Menurutnya, bahwa ajang pemilihan Duta Bahasa Jateng ini sangat inspiratif
“Event pemilihan duta bahasa jateng ini sangat inspiratif sekali ya. mengingat di zaman modern ini justru banyak sekali generasi muda yang mulai meninggalkan bahasa indonesia dengan baik dan benar,” jelas Mahasiswi FTIK USM tersebut.
“Tak hanya itu, bahasa Jawa yang seharusnya dilestarikan, sekarang ini jarang ditemui lagi. kebanyakan dari mereka merasa ketinggalan zaman dan malu jika harus menggunakan Bahasa Jawa,” imbuhnya.
Dia menambahkan, mengikuti ajang Pemilihan Duta Bahasa Jateng karena disarankan oleh temannya, yang meraih juara kedua pada tahun lalu.
“Awalnya saya memiliki teman baik di SMA yang mengikuti kegiatan ini dan berhasil sebagai pemenang putra 2 tahun 2021. dari situ, teman saya yang bernama Rafi ini membujuk saya untuk mengikuti ajang duta bahasa Jateng. Dia sangat yakin dan optimistis bahwa saya dapat melewati beberapa tes yang diselenggarakan dengan baik,” ungkapnya.
Dia berharap, melalui ajang ini, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi seputar bahasa.
“Melalui ajang ini, masyarakat menjadi lebih terbantu dan lebih mudah dalam belajar Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, Bahasa Jawa dengan sepatutnya, serta tidak melupakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional,” tandasnya.
Naufal/Muha